Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memperkirakan kerugian akibat banjir yang melanda daerah tersebut Rp4,1 miliar, terbanyak di sekitar jalan pedesaan.
"Taksiran kerugian dari terendamnya lima kecamatan diperkirakan sebesar Rp4,1 miliar," kata Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Eddy Kusdiana di Indramayu, Senin (15/4).
Eddy mengatakan lima kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener dan Cantigi dengan kedalaman pada waktu terendam yaitu berkisar 50-100 centimeter.
Ia menyebutkan untuk lima kecamatan tersebut terdapat 8.271 unit rumah terendam yang dihuni 24.813 jiwa, dan dipastikan sampai saat ini semua sudah surut.
"Kalau sampai saat ini semua sudah surut, masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.
Sementara Bupati Indramayu Supendi mengatakan kebanyakan yang rusak merupakan infrastruktur jalan pedesaan dan Pemkab akan berupaya secepatnya memperbaiki.
"Dengan infrastruktur yang rusak, sesegera mungkin kita perbaiki dari dana yang tersedia," katanya.
Menurut dia, perbaikan jalan tersebut, agar aktivitas masyarakat tidak terganggu dan terhambat. "Jalan rusak ini jangan sampai mengganggu aktivitas dan menghambat masyarakat. Dan infrastruktur yang rusak yaitu terbanyak adalah jalan dari aspal bukan dari beton," tuturnya.
Supendi menambahkan pihaknya juga meminta kepada BBWS untuk segera menormalisasi Sungai Cimanuk dari bangunan-bangunan yang melanggar aturan dan itu menjadi salah satu penyebab banjir.
Baca juga: Banjir melanda lima kecamatan di Indramayu mulai surut
Baca juga: Penyakit menyerang pengungsi korban banjir di Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Taksiran kerugian dari terendamnya lima kecamatan diperkirakan sebesar Rp4,1 miliar," kata Kepala BPBD Kabupaten Indramayu Eddy Kusdiana di Indramayu, Senin (15/4).
Eddy mengatakan lima kecamatan yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Indramayu, Sindang, Pasekan, Lohbener dan Cantigi dengan kedalaman pada waktu terendam yaitu berkisar 50-100 centimeter.
Ia menyebutkan untuk lima kecamatan tersebut terdapat 8.271 unit rumah terendam yang dihuni 24.813 jiwa, dan dipastikan sampai saat ini semua sudah surut.
"Kalau sampai saat ini semua sudah surut, masyarakat telah kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.
Sementara Bupati Indramayu Supendi mengatakan kebanyakan yang rusak merupakan infrastruktur jalan pedesaan dan Pemkab akan berupaya secepatnya memperbaiki.
"Dengan infrastruktur yang rusak, sesegera mungkin kita perbaiki dari dana yang tersedia," katanya.
Menurut dia, perbaikan jalan tersebut, agar aktivitas masyarakat tidak terganggu dan terhambat. "Jalan rusak ini jangan sampai mengganggu aktivitas dan menghambat masyarakat. Dan infrastruktur yang rusak yaitu terbanyak adalah jalan dari aspal bukan dari beton," tuturnya.
Supendi menambahkan pihaknya juga meminta kepada BBWS untuk segera menormalisasi Sungai Cimanuk dari bangunan-bangunan yang melanggar aturan dan itu menjadi salah satu penyebab banjir.
Baca juga: Banjir melanda lima kecamatan di Indramayu mulai surut
Baca juga: Penyakit menyerang pengungsi korban banjir di Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019