Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok Jawa Barat Selamet Riyadi menyesalkan atas sikap Satpol PP setempat yang banyak menurunkan Alat Peraga Kampanye (APK) sebelum kampanye terakhir partai tersebut.

"Kami sebelumnya sudah meminta izin Bawaslu dan Satpol PP untuk pemasangan APK, tapi kenapa banyak yang diturunkan," katanya di Depok, Sabtu.

Selamet mempertanyakan apa gunanya izin kalau diturunkan pada sebelum kampanye terakhir.

"Yang kita sesalkan, penurunan bendera PKB itu sebelum masa kampanye berakhir dan surat izin sudah ada," katanya.

Hal senada diutarakan Lembaga Pemenangan Pemilu DPC PKB Kota Depok Napis Kurtubi. Menurutnya, tidak seharusnya Satpol PP menurunkan APK.

"Kita menyayangkan penertiban APK di sejumlah titik. Penertiban itu di malam hari sebelum kampanye terakhir kita," katanya.

Dikatakannya Satpol PP bekerja di malam hari. Ada apa ini malam hari bekerja. Kita sudah menunjukkan surat izin tetap saja diturunkan.

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Depok melakukan kampanye terakhir di lapangan Ikares, Jalan Raya Sawangan pada Jumat (12/4). Kemacetan tak terelakkan saat melintasi jalan raya Sawangan yang dipadati massa partai beratribut nomor satu.

Dalam kampanye tersebut dipadati oleh ribuan kader dan simpatisan partai tersebut, sehingga membuat kemacetan di Jalan Raya Sawangan.

Sejumlah artis ibu kota seperti Tommy Kurniawan, Said Bajay Bajuri, Mpok Ati dll. Massa larut ikut bergoyang mengikuti lantunan sholawat Veve Zulfikar. Selain itu juga, lagi-lagu rock, reggae, pop dan yang sedang hits.

Baca juga: PKB Depok targetkan 10 kursi


 

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019