DPW PPP Jawa Barat optimistis bisa meraih 14 kursi atau menempatkan 14 orang wakilnya di DPRD Jawa Barat, meskipun Ketua Umum partai berlambang Kabah tersebut dilanda kasus dugaan korupsi.
"Kami tetap optimis meraih target 14 kursi di DPRD Jabar dan melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di DPR RI," kata Sekretaris DWP PPP Jawa Barat Pepep Saeful Hidayat, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat.
OTT terhadap mantan Ketua Umum PPP RMY KPK beberapa waktu diakui berdampak terhadap pola kampanye yang dilakukan DPW PPP Jabar dalam meraih suara di Pileg 2019.
Menurut Pepep, agar bisa mendulang suara, PPP terus bersilaturahmi atau "door to door" kepada masyarakat, dengan intensitas lebih tinggi dari sebelumnya.
Untuk bisa meraih suara masyarakat, kata Pepep, salah satu kuncinya ialah para calon legislatif dan jajaran kader PPP Jawa Barat harus kompak dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
"Tentunya secara internal kami terus konsolidasi, agar persoalan-persoalan yang menyimpang itu tidak menjadi beban organisasi," kata dia.
"Seperti yang mantan ketum katakan sendiri, kasus korupsi itu persoalan personal, tidak ada kaitan dengan PPP dan organisasi," lanjut Pepep.
DPW PPP Jawa Barat, kata dia, menyadari kasus yang menimpa mantan ketum PPP tersebut sebagai sebuah kenyataan yang terjadi.
Hal tersebut, lanjut dia, menjadi momentum semua pihak memperbaiki diri dengan cara terus melakukan semua program kerja PPP.
"Jadi ada pengaruh terhadap PPP, itu diakui. Tapi insyaallah dengan pengalaman yang dimiliki PPP, hal itu bisa kita atasi," kata dia.
"Hal ini menjadikan kader semakin solid untuk bisa membuktikan kita bisa pertahankan posisi di parlemen, sampai lolos parliamentary threshold," ujarnya.
Lebih lanjut Pepep mengatakan DPW PPP Jawa Barat juga mengindtruksikan secara serentak agar calon legislatif dan pengurus, rutin memberikan pengertian bahwa yang menimpa RMY adalah betul-betul kesalahan pribadi, tidak ada kaitannya dengan partai.
"Jadi begitu keluar status tersangka, dalam hitungan jam kita ganti posisi ketum PPP, dan menetapkan Suharso Monoafa sebagai Plt Ketum PPP," ujarnya.
Baca juga: PPP Jawa Barat sebut OTT Rommy tidak pengaruhi elektabilitas
Baca juga: Ini respon PPP Jabar terkait OTT Rommy
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Kami tetap optimis meraih target 14 kursi di DPRD Jabar dan melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold di DPR RI," kata Sekretaris DWP PPP Jawa Barat Pepep Saeful Hidayat, ketika dihubungi melalui telepon, Jumat.
OTT terhadap mantan Ketua Umum PPP RMY KPK beberapa waktu diakui berdampak terhadap pola kampanye yang dilakukan DPW PPP Jabar dalam meraih suara di Pileg 2019.
Menurut Pepep, agar bisa mendulang suara, PPP terus bersilaturahmi atau "door to door" kepada masyarakat, dengan intensitas lebih tinggi dari sebelumnya.
Untuk bisa meraih suara masyarakat, kata Pepep, salah satu kuncinya ialah para calon legislatif dan jajaran kader PPP Jawa Barat harus kompak dan bekerja keras untuk mewujudkannya.
"Tentunya secara internal kami terus konsolidasi, agar persoalan-persoalan yang menyimpang itu tidak menjadi beban organisasi," kata dia.
"Seperti yang mantan ketum katakan sendiri, kasus korupsi itu persoalan personal, tidak ada kaitan dengan PPP dan organisasi," lanjut Pepep.
DPW PPP Jawa Barat, kata dia, menyadari kasus yang menimpa mantan ketum PPP tersebut sebagai sebuah kenyataan yang terjadi.
Hal tersebut, lanjut dia, menjadi momentum semua pihak memperbaiki diri dengan cara terus melakukan semua program kerja PPP.
"Jadi ada pengaruh terhadap PPP, itu diakui. Tapi insyaallah dengan pengalaman yang dimiliki PPP, hal itu bisa kita atasi," kata dia.
"Hal ini menjadikan kader semakin solid untuk bisa membuktikan kita bisa pertahankan posisi di parlemen, sampai lolos parliamentary threshold," ujarnya.
Lebih lanjut Pepep mengatakan DPW PPP Jawa Barat juga mengindtruksikan secara serentak agar calon legislatif dan pengurus, rutin memberikan pengertian bahwa yang menimpa RMY adalah betul-betul kesalahan pribadi, tidak ada kaitannya dengan partai.
"Jadi begitu keluar status tersangka, dalam hitungan jam kita ganti posisi ketum PPP, dan menetapkan Suharso Monoafa sebagai Plt Ketum PPP," ujarnya.
Baca juga: PPP Jawa Barat sebut OTT Rommy tidak pengaruhi elektabilitas
Baca juga: Ini respon PPP Jabar terkait OTT Rommy
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019