Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil memastikan pelaksanaan UNBK SMU/ SMK se-Jabar sejauh ini berlangsung lancar dan dari statistik tahunan, UNBK Jabar sangat baik bahkan di atas rata-rata nasional dari segi teknis maupun lulusannya.
"Saya lihat pelaksanaan berlangsung lancar. Insyaallah kalau melihat statistik tahunannya sangat baik bahkan di atas rata-rata nasional dari segi pelaksanaan maupun lulusannya," kata Emil (sapaan Ridwan Kamil) seusai memantau pelaksanaan hari ketiga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019 di SMKN 3 Kota Bandung, di Jalan Solontongan (Buahbatu), Kota Bandung, Rabu.
Dari luar kelas menggunakan safari hitam, Emil melemparkan senyum sambil melambaikan tangan sebagai bentuk perhatian dan dukungan moral kepada peserta ujian.
Begitu wajahnya muncul di muka pintu, siswa yang sadar atas kedatangannya balas tersenyum sebelum melanjutkan menjawab soal ujian.
"Doa saya ke para siswa agar bisa melaksanakan ujian dengan lancar dan bisa menjawab soal dengan baik," katanya kepada wartawan, memberi motivasi kepada para siswa.
Walaupun masih ada laporan kendala teknis khususnya di wilayah perdesaan, namun menurut Emil, jumlahnya masih sedikit dan sejauh ini masih bisa ditangani Dinas Pendidikan Jabar. Seluruh siswa pun tetap bisa mengikuti ujian walaupun di jam atau hari yang berbeda sesuai prosedur yang ditetapkan Kemendikbud.
Dari data yang diterima gubernur, sebanyak 15 persen dari seluruh SMU/ SMK melaksanakan ujian dalam satu sesi. Sebanyak 37 persen dalam dua sesi dengan sesi keduanya dimulai pukul 10.30 WIB, dan sekitar 48 persen pelaksanaan ujian dalam tiga sesi.
"Kadang-kadang karena berbasis komputer masih ada kendala mati listrik atau hal-hal teknis saya kira nanti ada prosedur penggantian ujian di waktu atau hari yang disesuaikan, apapun yang terjadi kita carikan solusi terbaiknya," kata Emil.
Saat meninjau UNBK di SMKN 3 Bandung, Emil tidak menemukan kendala teknis sedikit pun. Jaringan "bandwith" di sekolah yang berlokasi di Jalan Solontongan tersebut berkapasitas 220 Mbps.
"Kalau SMKN 3 ini sudah mantap jaringan bandwith-nya juga 220 Mbps artinya lebih dari cukup untuk diakses bersamaan," ucapnya.
Gubernur Emil berharap, khusus untuk SMK lulusannya semakin banyak terserap oleh dunia usaha.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Jabar pada triwulan pertama 2019 ini sedang me-review kurikulum dan statistik penerimaan lulusan SMK di dunia kerja.
"Saya berharap lulusan SMK nanti banyak terserap oleh dunia usaha, sambil di triwulan ini kita sedang me-review kurikulumnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika menuturkan, sekolah yang mengalami kendala teknis pada pelaksanaan UNBK tahun ini hanya tiga sekolah. Dengan jumlah siswa yang mengulang ujian pada hari pertama sebanyak 80 siswa dan hari kedua sebanyak 14 siswa.
"Mereka tetap melaksanakan ujian di hari itu namun jamnya diundur karena ada kendala tadi, ini akan kami perbaiki terus," ujar Dewi.
Jumlah peserta yang mengikuti UNBK SMU/ SMK se-Jabar sebanyak 323.504 siswa dari 2.813 sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya lihat pelaksanaan berlangsung lancar. Insyaallah kalau melihat statistik tahunannya sangat baik bahkan di atas rata-rata nasional dari segi pelaksanaan maupun lulusannya," kata Emil (sapaan Ridwan Kamil) seusai memantau pelaksanaan hari ketiga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun ajaran 2018/2019 di SMKN 3 Kota Bandung, di Jalan Solontongan (Buahbatu), Kota Bandung, Rabu.
Dari luar kelas menggunakan safari hitam, Emil melemparkan senyum sambil melambaikan tangan sebagai bentuk perhatian dan dukungan moral kepada peserta ujian.
Begitu wajahnya muncul di muka pintu, siswa yang sadar atas kedatangannya balas tersenyum sebelum melanjutkan menjawab soal ujian.
"Doa saya ke para siswa agar bisa melaksanakan ujian dengan lancar dan bisa menjawab soal dengan baik," katanya kepada wartawan, memberi motivasi kepada para siswa.
Walaupun masih ada laporan kendala teknis khususnya di wilayah perdesaan, namun menurut Emil, jumlahnya masih sedikit dan sejauh ini masih bisa ditangani Dinas Pendidikan Jabar. Seluruh siswa pun tetap bisa mengikuti ujian walaupun di jam atau hari yang berbeda sesuai prosedur yang ditetapkan Kemendikbud.
Dari data yang diterima gubernur, sebanyak 15 persen dari seluruh SMU/ SMK melaksanakan ujian dalam satu sesi. Sebanyak 37 persen dalam dua sesi dengan sesi keduanya dimulai pukul 10.30 WIB, dan sekitar 48 persen pelaksanaan ujian dalam tiga sesi.
"Kadang-kadang karena berbasis komputer masih ada kendala mati listrik atau hal-hal teknis saya kira nanti ada prosedur penggantian ujian di waktu atau hari yang disesuaikan, apapun yang terjadi kita carikan solusi terbaiknya," kata Emil.
Saat meninjau UNBK di SMKN 3 Bandung, Emil tidak menemukan kendala teknis sedikit pun. Jaringan "bandwith" di sekolah yang berlokasi di Jalan Solontongan tersebut berkapasitas 220 Mbps.
"Kalau SMKN 3 ini sudah mantap jaringan bandwith-nya juga 220 Mbps artinya lebih dari cukup untuk diakses bersamaan," ucapnya.
Gubernur Emil berharap, khusus untuk SMK lulusannya semakin banyak terserap oleh dunia usaha.
Menurutnya, Dinas Pendidikan Jabar pada triwulan pertama 2019 ini sedang me-review kurikulum dan statistik penerimaan lulusan SMK di dunia kerja.
"Saya berharap lulusan SMK nanti banyak terserap oleh dunia usaha, sambil di triwulan ini kita sedang me-review kurikulumnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dewi Sartika menuturkan, sekolah yang mengalami kendala teknis pada pelaksanaan UNBK tahun ini hanya tiga sekolah. Dengan jumlah siswa yang mengulang ujian pada hari pertama sebanyak 80 siswa dan hari kedua sebanyak 14 siswa.
"Mereka tetap melaksanakan ujian di hari itu namun jamnya diundur karena ada kendala tadi, ini akan kami perbaiki terus," ujar Dewi.
Jumlah peserta yang mengikuti UNBK SMU/ SMK se-Jabar sebanyak 323.504 siswa dari 2.813 sekolah.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019