Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhamad Yusuf meminta kepada Badan Nasional Narkotika (BNN) Tasikmalaya, Jawa Barat, untuk memeriksa urine para Aparatur Sipil Negara (ASN) secara senyap sehingga dapat diketahui siapa saja pegawai negara yang ketergantungan pada narkotika dan obat-obatan terlarang.

"Saya juga minta BNN sewaktu-waktu melakukan tes urine di tempat kita, tapi jangan sampai diketahui oleh mereka (ASN)," kata Wakil Wali Kota Tasikmalaya saat Sosialisasi Kelurahan Bersih Narkoba, Selasa.

Ia menuturkan, pegawai pemerintahan di Kota Tasikmalaya harus bebas dari segala macam jenis narkoba karena jika mengonsumsinya akan timbul hal buruk pada diri sendiri maupun pelayanan pemerintah.

"Kita tidak mau ada mental ASN yang seperti itu," katanya.

Ia menyampaikan, upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba harus dilakukan secara dini kepada seluruh lapisan masyarakat termasuk pegawai negara di lingkungan pemerintahan Kota Tasikmalaya.

Jika ada ASN yang diketahui menyalahgunakan narkoba, kata dia, maka sanksinya sangat berat yaitu pemecatan sebagai ASN.

"Pemkot tak segan melakukan tindakan yang berujung pada pemecatan," katanya.

Ia mengungkapkan, selama ini tidak ada ASN di Kota Tasikmalaya terbukti menyalahgunakan narkoba, mekipun begitu ke depan upaya pencegahan dan sosialiasi bahaya narkoba akan terus disosialisasikan.

Upaya lain pencegahannya, kata dia, telah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Nomor 344/SE 612-Kesbangpol/2019 tentang Optimalisasi Program Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba Serta Pelaksanaan Kelurahan Bersih Narkoba per Tanggal 18 Maret 2019.

"Mudah-mudahan ini bisa berjalan, sehingga Kota Tasikmalaya paling tidak diminimalisir (narkoba) sampai bersih," katanya.

Kepala BNN Kota Tasikmalaya Tuteng Budiman menambahkan, BNN melalui berbagai progam berupaya menjadikan daerah bebas dari narkoba sehingga masyarakatnya merasa aman dan nyaman.

Ia berharap, upaya pencegahan dapat dilakukan secara bersama-sama, mulai dari tingkat pemerintah kota sampai ke seluruh kelurahan, dan pihak terkait lainnya seperti TNI dan Polri.

"Kalau sudah dilibatkan semua, mereka lebih dekat dengan masyarakat, mudah-mudahan bisa terdeteksi lebih awal," katanya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019