Kantor Badan SAR Nasional atau Pencarian dan Pertolongan Bandung menyatakan, identitas tiga remaja pendaki yang tewas di Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu, berhasil diidentifikasi, yakni mereka pelajar asal Kabupaten Indramayu.
Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, identitas ketiga korban yakni Ferdi Firmansyah kelahiran Indramayu 11 Maret 2006, Lucky Parikesit kelahiran Indramayu 28 Februari 2006 dan Agip Trisakti, kelahiran Indramayu 1 September 2004.
Seluruhnya warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
"Dengan telah dievakuasinya korban oleh tim Sargab, maka kami usulkan penutupan operasi SAR," kata Joshua.
Ia menuturkan, informasi awal musibah yang menimpa tiga pendaki itu tersambar petir, namun setelah dilakukan pemeriksaan dan evakuasi korban diduga akibat kedinginan atau hipotermia.
Kondisi korban saat ditemukan, kata Joshua, dalam keadaan terbujur kaku di tenda dengan pakaian masih basah. Mereka selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Posisi korban meringkuk, kemungkinan menahan dingin," kata Joshua.
Ia menyampaikan, petugas gabungan saat pertama menemukan ketiga korban hanya mendapati tenda, pakaian dan beberapa perlengkapan mendaki, sedangkan identitasnya tidak diketahui.
Petugas, lanjut dia, mengetahui ketiga korban melakukan pendakian di jalur Narimbang, Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Sumedang pada Sabtu (2/3), dan telah melaporkan dengan menuliskan nama Lucky di buku pendaki.
"Diketemukan pertama kali oleh pendaki lain yang berasal dari Bekasi, dan di buku ditulis nama pendakinya adalah Lucky," katanya.
Baca juga: Tiga pendaki Gunung Tampomas Sumedang tewas kedinginan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Juru Bicara Kantor Pencarian dan Pertolongan Bandung, Joshua Banjarnahor mengatakan, identitas ketiga korban yakni Ferdi Firmansyah kelahiran Indramayu 11 Maret 2006, Lucky Parikesit kelahiran Indramayu 28 Februari 2006 dan Agip Trisakti, kelahiran Indramayu 1 September 2004.
Seluruhnya warga Blok Kuang, Desa Tugu Kidul, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu.
"Dengan telah dievakuasinya korban oleh tim Sargab, maka kami usulkan penutupan operasi SAR," kata Joshua.
Ia menuturkan, informasi awal musibah yang menimpa tiga pendaki itu tersambar petir, namun setelah dilakukan pemeriksaan dan evakuasi korban diduga akibat kedinginan atau hipotermia.
Kondisi korban saat ditemukan, kata Joshua, dalam keadaan terbujur kaku di tenda dengan pakaian masih basah. Mereka selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sumedang.
"Posisi korban meringkuk, kemungkinan menahan dingin," kata Joshua.
Ia menyampaikan, petugas gabungan saat pertama menemukan ketiga korban hanya mendapati tenda, pakaian dan beberapa perlengkapan mendaki, sedangkan identitasnya tidak diketahui.
Petugas, lanjut dia, mengetahui ketiga korban melakukan pendakian di jalur Narimbang, Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Sumedang pada Sabtu (2/3), dan telah melaporkan dengan menuliskan nama Lucky di buku pendaki.
"Diketemukan pertama kali oleh pendaki lain yang berasal dari Bekasi, dan di buku ditulis nama pendakinya adalah Lucky," katanya.
Baca juga: Tiga pendaki Gunung Tampomas Sumedang tewas kedinginan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019