Bandung (Antaranews Jabar) - DPW PPP Jawa Barat menyatakan hasil survei dari Indopolling Network yang menyatakan partai berlambang Kabah ini hanya dipilih oleh 3,3 persen responden di Jawa Barat pada Pemilu Legislatif Tahun 2019 akan dijadikan sebagai pembelajaran untuk bekerja lebih keras lagi.

"Ini artinya dengan raihan seperti ini kita tidak boleh terlena, harus bergerak. Terus ngabret untuk meraih suara lebih, sesuai target," kata Wakil Ketua DPW PPP Jabar, Uu Ruzhanul Ulum, ketika dihubungi melalui telepon, Rabu.

Uu mengatakan pihaknya juga menerima hasil survei tersebut sebagai masukan dan akan memanfaatkan saat-saat akhir kampanye dengan baik untuk meningkatkan raihan suara secara maksimal.

Hal ini, kata dia, akan dimanfaatkan secara positif untuk pergerakan kader struktur PPP dan juga kader nonstruktur, termasuk para pendukung dan relawan agar bisa bekerja lebih baik lagi.

Dia menjelaskan di satu sisi, survei tersebut harus menjadi pengingat bahwa ternyata partai politik tidak bisa dipastikan kemenangannya sebelum hasil politik itu terjadi dan bahkan sampai survei dibuat Januari 2019 tersebut, 20 persen responden belum menentukan pilihannya.

"Jadi ini artinya 3,3 persen dari data ini belum menjadi keyakinan atau kepastian karena pastinya politik itu setelah jadi. Mungkin saja survei tersebut dilakukan beberapa waktu lalu, maka jika diimplementasikan, hasilnya akan beda dengan hari ini," katanya.

Menurut dia, pihaknya masih memiliki waktu 53 hari lagi untuk meningkatkan perolehan suara, terlebih PPP selama ini mendapat dukungan kuat dan kantong suara dari kalangan agamawan, warga desa, dan kalangan pesantren.

"Perpolitikan itu sedetik saja bisa berubah karena PPP didirikan oleh ahli ulama, orang soleh yang mendapatkan karomah, jadi silakan survei hasil nya itu. Jadi kami juga ikhtiar langit dan bumi, angkat tangan berdoa kepada Allah, angkat kaki berikhtiar," katanya.

Oleh karena itu, Uu meminta para kader PPP untuk tidak berhenti bergerak untuk mendapat keberkahan dan masih banyak warga yang belum menentukan pilihannya pada Pileg 2019, kata Uu, yang bisa dirangkul untuk ikut memilih PPP.

Sementara itu, Sekretaris DPW PPP Jabar, Pepep Saeful Hidayat, mengatakan hasil tersebut akan menjadi koreksi bagi PPP dalam meningkatkan kinerjanya dalam meraih suara.

Pepep mengatakan pihaknya telah melancarkan berbagai gerakan politik untuk memenangkan Pileg 2019.

"Itu sebagai potret keadaan saat keputusan diambil, tentu kita respon itu sebagai koreksi bagi kerja organisasi maupun para caleg di lapangan. Makanya segera kita lakukan konsolidasi," kata Pepep.

DPW PPP Jawa Barat, kata dia, juga berkonsolidasi melalui rapat pimpinan nasional dan rapat lainnya yang rencananya dilakukan di Bogor pekan ini.?

"Waktu yang tersisa menjelang Pileg 2019, harus dimanfaatkan secara maksimal. Kita pacu dengan konsolidasi, bagaimana waktu yang tersisa ini bisa kita kembali meningkatkan elektabilitas partai di pemilu," kata dia.

"Apalagi kita kan di PPP itu akan lakukan dengan sistem `door to door`," lanjut dia.

Lebih lanjut Pepep mengatakan secara internal pihaknya sudah punya keyakinan bahwa proses pendekatan yang dilakukan kader PPP akan mencapai target seperti dengan melakukan berbagai inovasi dalam berpolitik.

"Berulang kali ketua umum menegaskan, kader harus rebranding partai. Jangan sampai PPP di-branding sebagai partai kolot, harus bergesser ke tengah untuk raih suara kaum milenial dan modern," katanya.



Baca juga: PPP Jabar pakai strategi "kukurusukan"


Baca juga: Uu Ruzhanul Ulum minta caleg PPP Jabar diminta kampanye "Door to Door"

 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019