Bandung (Antaranews Jabar) - PT Jasa Sarana (BUMD milik Pemprov Jawa Barat) menyatakan pembangunan jalan tol terusan Soroja-Pusdai dengan nama NS (North-South)-Link akan segera mulai peletakan batu pertama.
"Saat ini kami masih menunggu pengesahan revisi RTRW Jabar, setelah DPRD Jawa Barat selesai reses, itu disetujui, kami bisa langsung groundbreaking," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Dyah S Wahyusari, di Bandung, Senin (25/2).
Menurut Dyah, proyek infrastruktur tersebut sudah masuk dalam tata ruang Kota Bandung dan revisi RTRW Jawa Barat.
Ia menjelaskan jalan tol yang digagas oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Sarana akan mengawali 'groundbreaking' di lahan dekat Jalan Tol Pasir Koja Bandung.
Ia mengatakan untuk seksi pertama yakni rute dari Pasirkoja-Leuwipanjang panjangnya mencapai 7,4 kilometer dan tol ini juga bentuk komitmen PT Jasa Sarana mempertahankan kepemilikan saham di PT CMLJ.
Ia mengatakan apabila pengesahan RTRW provinsi langsung bisa disahkan maka groundbreaking yang awalnya direncanakan dilakukan pada pertengahan 2019.
"Dan bisa dipercepat. Percepatan ini dipastikan karena CMLJ sudah melakukan persiapan yang matang. Kita sudah siapin, bisa langsung jalan. Kita mulai di tanah milik Jasa Marga di Pasir Koja," katanya.
Pihaknya memperkirakan biaya konstruksi untuk seksi satu Pasir Koja-Leuwi Panjang mencapai Rp1,5 triliun dan mnggunakan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov Jabar.
Selain itu, Dyah juga memastikan pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan dan saat ini pihaknya masih menghitung investasi di sisi konstruksi karena CMLJ tengah memperhitungkan perubahan trase hingga ke Cicaheum.
"Masih kami hitung, kami masih coba kaji seperti apa, hasilnya sambil jalan sambil nunggu RTRW. Sekaligus kami mengkaji usulan rutenya berubah," katanya.
Rencana pembangunan jalan tol terusan Soroja-Pusdai itu dengan nama NS (North-South)-Link dicanangkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan.
Saat itu, Iriawan mengatakan jalan tol ini akan menjadi ikon Kota Bandung karena sampai sekarang belum ada tol dalam kota di Jawa kecuali di Jakarta.
"Jakarta pun hanya dari Tanjung Priok ke Cawang, sisanya tol antar kota," kata Iriawan pada September 2018.
Baca juga: Pemprov-Pemkab petakan pembagian peran Tol Dalam Kota Bandung
Baca juga: Pemprov Jabar minta PT Jasa Sarana pertajam rencana bisnis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saat ini kami masih menunggu pengesahan revisi RTRW Jabar, setelah DPRD Jawa Barat selesai reses, itu disetujui, kami bisa langsung groundbreaking," kata Direktur Utama PT Jasa Sarana Dyah S Wahyusari, di Bandung, Senin (25/2).
Menurut Dyah, proyek infrastruktur tersebut sudah masuk dalam tata ruang Kota Bandung dan revisi RTRW Jawa Barat.
Ia menjelaskan jalan tol yang digagas oleh PT Citra Marga Lintas Jabar yang merupakan konsorsium dari PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Jasa Sarana akan mengawali 'groundbreaking' di lahan dekat Jalan Tol Pasir Koja Bandung.
Ia mengatakan untuk seksi pertama yakni rute dari Pasirkoja-Leuwipanjang panjangnya mencapai 7,4 kilometer dan tol ini juga bentuk komitmen PT Jasa Sarana mempertahankan kepemilikan saham di PT CMLJ.
Ia mengatakan apabila pengesahan RTRW provinsi langsung bisa disahkan maka groundbreaking yang awalnya direncanakan dilakukan pada pertengahan 2019.
"Dan bisa dipercepat. Percepatan ini dipastikan karena CMLJ sudah melakukan persiapan yang matang. Kita sudah siapin, bisa langsung jalan. Kita mulai di tanah milik Jasa Marga di Pasir Koja," katanya.
Pihaknya memperkirakan biaya konstruksi untuk seksi satu Pasir Koja-Leuwi Panjang mencapai Rp1,5 triliun dan mnggunakan teknologi elevated atau tol layang di lahan milik Pemprov Jabar.
Selain itu, Dyah juga memastikan pihaknya tidak banyak mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan dan saat ini pihaknya masih menghitung investasi di sisi konstruksi karena CMLJ tengah memperhitungkan perubahan trase hingga ke Cicaheum.
"Masih kami hitung, kami masih coba kaji seperti apa, hasilnya sambil jalan sambil nunggu RTRW. Sekaligus kami mengkaji usulan rutenya berubah," katanya.
Rencana pembangunan jalan tol terusan Soroja-Pusdai itu dengan nama NS (North-South)-Link dicanangkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Barat Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan.
Saat itu, Iriawan mengatakan jalan tol ini akan menjadi ikon Kota Bandung karena sampai sekarang belum ada tol dalam kota di Jawa kecuali di Jakarta.
"Jakarta pun hanya dari Tanjung Priok ke Cawang, sisanya tol antar kota," kata Iriawan pada September 2018.
Baca juga: Pemprov-Pemkab petakan pembagian peran Tol Dalam Kota Bandung
Baca juga: Pemprov Jabar minta PT Jasa Sarana pertajam rencana bisnis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019