Cianjur (Antaranews Jabar) - Kelompok tani di sejumlah wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berharap mendapat bantuan bibit kopi dari pemerintah kabupaten, provinsi, dan pusat untuk mengembalikan kejayaan kopi di wilayah tersebut.

"Kami mendapat banyak masukan terkait bercocok tanam kopi secara tumpang sari yang layak di ketinggian 1.000 sampai 1.200 MDPL seperti di Kecamatan Gekbrong ini," kata Ojo, tokoh petani Desa Sukaratu, Kecamatan Gekbrong, kepada wartawan, Senin (25/2).

Beberapa kelompok tani di wilayah utara Cianjur seperti Gekbrong, Cipanas dan Sukaresmi mulai tertarik untuk berkebun dan mengembangkan kopi khas Cianjur, baik di tanah desa atau perhutani di wilayah mereka.

Ia menjelaskan, sejak beberapa waktu lalu, secara mandiri dia dan beberapa orang warga mencoba mengajukan pemakaian lahan milik desa dan Perhutani KPH Cianjur yang masuk dalam kawasan lindung itu.

"Gayung bersambut, baru pihak desa memberikan lahan seluas tiga hektare untuk dikelola menjadi kebun kopi. Rencana kami untuk percontohan setengah hektare awal akan ditanami kopi yang sudah kami koordinasikan dengan petani Sarongge," katanya.

Rencananya tambah dia, pihaknya akan membentuk kelompok tani yang terdiri dari warga beberapa desa untuk mewujudkan Cianjur sebagai sentra kopi yang dapat diperhitungkan secara nasional.

Rencana tersebut didukung Pegiat lingkungan untuk percepatan Program Perhutanan Sosial Tosca Santoso.

Tidak hanya di wilayah Gekbrong, pihaknya telah menargetkan sejumlah kawasan untuk di kelola secara sosial bersama masyarakat dan ditanami kopi serta buah-buahan tanpa musim di Kecamatan Sukaresmi.

Namun dia berharap pemerintah daerah dapat membantu bibit kopi untuk kelompok tani yang sudah terbentuk dan akan dibentuk di tiga desa di Kecamatan Sukaresmi dan Gekbrong.

"Kalau memang mau mengembalikan kejayaan kopi Cianjur, pemerintah daerah harus serius dan intens membantu kelompok yang sudah ada dan akan dibentuk di sejumlah wilayah terutama pengadaan bibitnya," kata.

Ia menambahkan dengan 25 persen lahan milik Perhutani yang dapat digarap secara sosial untuk ditanami kopi, pihaknya menilai empat tahun ke depan akan mendatangkan PAD yang cukup tinggi untuk Cianjur.

Baca juga: Tosca: Cianjur berpeluang menjadi kabupaten penghasil kopi nasional
Baca juga: Diskoperindag Cianjur dukung terbentuknya koperasi petani kopi
 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019