Bandung (Antaranews Jabar) - PT Dirgantara Indonesia (Persero) menyerahkan lima unit heli AKS (anti-kapal selam) dan satu Pesud (pesawat udara) CN 235-220 MPA (Maritime Patrol Aircraft) di Hanggar Rotary Wing KP II PT DI, Kota Bandung, kepada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Republik Indonesia, Kamis.

Berita acara serah terima ditandatangani Direktur Niaga PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI), Irzal Rinaldi kepada Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Laksamana Muda TNI Agus Setiadji, SAP MA untuk selanjutnya secara berjenjang Kabaranahan Kemhan RI menyerahkan kepada Asisten Logistik Panglima TNI, Laksamana Muda TNI Dr Ir Bambang Nariyono, MM, dari Aslog Panglima TNI diserahkan kepada Asisten Logistik Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Aslog Kasal), Laksamana Muda TNI Mulyadi, SPi, MA untuk selanjutnya diserahkan dari Aslog Kasal kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja Setiawan, SH sebagai pengguna.

Acara serah terima turut disaksikan Menteri BUMN Rini M Soemarno, Panglima TNI yang diwakili Kasum Panglima TNI, Laksamana Madya TNI Dr Didit Herdiawan, MPA, MBA, Kasal yang diwakili Wakasal, Laksamana Madya TNI Wuspo Lukito, SE, MM, Komisaris Utama PTDI yang diwakili Wakomut PTDI, Marsekal Muda TNI Fahru Zaini Isnanto, SH, MDS dan Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro.

Dirut PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro mengatakan pesawat udara yang diserahkan yaitu satu unit CN235-220 MPA (Serial Number N067) sesuai Kontrak Jual Beli No. TRAK/19/PLN/I/2013/AL tanggal 07 Januari 2013, antara Kementerian Pertahanan RI dan PTDI.

Sebelumnya pada bulan Januari 2018, PT DI telah menyerahkan satu unit pesawat udara CN235-220 MPA (Serial Number N066) yang merupakan bagian dari materiil kontrak 2 (dua) unit pesawat udara CN235-220 MPA sebagaimana Kontrak Jual Beli di atas.

Sedangkan helikopter yang diserahkan yaitu lima unit Heli AKS (Serial Number 7021, 7042, 7043, 7046, 7047) yang merupakan bagian dari materiil kontrak 11 (sebelas) unit Heli AKS sebagaimana Kontrak Jual Beli No. TRAK/979/PLN/IX/2014/AL tanggal 30 September 2014 antara Kementerian Pertahanan RI dan PTDI.

Secara kontraktual, kata dia, telah diserahkan bertahap pada bulan Juni 2018 untuk SN 7021 dan 7043 serta bulan November 2018 untuk SN 7042, 7046 dan 7047. Adapun seremonial serah terima lima unit helikopter diselenggarakan hari ini.

"Sebelumnya, pada bulan September 2017 PTDI telah menyerahkan dua unit Heli AKS, dan pada bulan Januari 2018 sebanyak dua unit serta pada bulan Februari 2018 sebanyak satu unit," katanya.

Dengan demikian, kata Elfien Goentoro, PT DI telah berhasil menyerahkan 10 unit Heli AKS kepada Kemhan/TNI AL, dimana satu unit Heli AKS yang telah diserahkan akan dikirimkan kembali ke PTDI untuk pemasangan konfigurasi full AKS dan sisanya satu unit Heli AKS konfigurasi full Anti Kapal Selam (AKS) saat ini masih di PT DI dan keduanya akan diserahkan pada tahun 2019 ini.

Menurut Elfien, Pesawat CN235-220 MPA dapat digunakan untuk berbagai macam misi, seperti patroli perbatasan dan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan pencurian ikan dan pencemaran laut, pengawasan imigrasi dan perdagangan manusia, penyelundupan narkoba dan barang ilegal, serta pencarian dan penyelamatan korban bencana.

Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft, lanjut dia, memiliki beberapa keunggulan, yakni dapat lepas landas dengan jarak yang pendek, dengan kondisi landasan yang belum beraspal dan berumput, mampu terbang selama 10-11 jam dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, dan adanya winglet di ujung sayap agar lebih stabil dan irit bahan bakar.

"Pesawat udara CN235-220 Maritime Patrol Aircraft dilengkapi dengan dua consoles, 360o Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan," kata dia.

Dilengkapi dengan IFF (Identification Friend or Foe) Interrogator dan Tactical Computer System, sistem identifikasi yang dirancang untuk mengetahui pesawat lawan atau kawan yang terintegrasi ke dalam sistem komputer guna menganalisa dan menentukan strategi operasi.

Sedangkan pesawat udara CN235-220 MPA dilengkapi pula dengan FLIR (Forward Looking Infra Red) untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.

Sementara untuk Heli AKS ini adalah Helikopter jenis Panther dengan type AS565 MBe, di mana Platform Helikopter ini merupakan hasil produk kerja sama industri antara PTDI dengan Airbus Helicopters, Perancis, sedangkan untuk fase integrasi AKS sejak desain hingga pemasangan adalah merupakan hasil karya PT DI.

Dia mengatakan PT DI akan melakukan proses pemasangan torpedo dan sonar varian terbaru yang disesuaikan kebutuhan TNI AL. PTDI bekerjasama dengan Rotorcraft Services Group (RSG) dan L-3 Aerospace Systems.

Selain itu, PT DI bersama Airbus Helicopter, RSG dan L-3 melakukan engineering collaboration dan rekayasa manufacturing untuk menghasilkan helikopter ini.

Helikopter AS565 MBe Panther full AKS mampu mendeteksi keberadaan kapal selam yang dilengkapi dengan dipping sonar L-3 Ocean Systems DS-100 Helicopter Long-Range Active Sonar (HELRAS).

"Sonar HELRAS dapat beroperasi optimal di area laut dangkal dan laut dalam," katanya.

Teknologi HELRAS menggunakan frekuensi rendah dengan resolusi tinggi pada sistem Doppler dan rentang gelombang panjang untuk mengetahui keberadaan kapal selam dari jarak jauh.

Dipadu dengan perangkat DS-100, AS565 Panther dirancang ideal untuk melakukan redetection, melokalisir sasaran, dan melancarkan serangan torpedo di perairan dangkal maupun perairan dalam.

Lebih lanjut Elfien mengatakan PT DI selalu siap memenuhi pesanan berikutnya dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia maupun TNI, dalam rangka mewujudkan kemandirian alutsista TNI.

"Keberadaan PT DI akan sangat berarti jika setiap produk serta jasa yang dihasilkannya dimanfaatkan secara maksimal oleh seluruh instansi dan lembaga negara di Indonesia, terutama Kementerian Pertahanan Republik Indonesia dan TNI yang selama ini telah menjadi customer terbesar PT DI," katanya.

Baca juga: Menteri BUMN apresiasi Kemenhan gunakan produk PT Dirgantara Indonesia

Baca juga: PTDI Serahkan Helikopter SAR Dauphin ke Basarnas


 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019