Garut (Antaranews Jabar) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Jawa Barat menyatakan objek wisata alam di Garut rawan terjadi bencana alam, untuk itu pengelola wisata harus mengantisipasinya dengan memasang rambu-rambu peringatan maupun pengamanan lainnya agar tidak membahayakan keselamatan jiwa wisatawan.
"Seperti wisata air terjun itu rawan longsor, atau bisa jadi banjir," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia mengatakan, Kabupaten Garut memiliki banyak objek wisata alam yang menarik dikunjungi seperti wisata air terjun, danau, pegunungan maupun pantai yang tersebar di beberapa kecamatan.
Menurut dia, jenis bencana alam yang bisa terjadi kapan saja itu seperti longsor di kawasan wisata air terjun dan pegunungan, kemudian tsunami di kawasan wisata pantai.
"Persoalan ancaman bencana ini harus menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama semua instansi, dan masyarakat," kata Budi.
Baca juga: Jalur wisata darajat memiliki lintasan berbahaya, kata kepolisian
Dia mengatakan, mitigasi bencana di kawasan objek wisata alam Garut sudah seharusnya dilakukan oleh pengelola wisata setempat, kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain itu, lanjut dia, pemasangan rambu-rambu bahaya bencana alam di tempat wisata harus terpasang dengan baik, sehingga wisatawan bisa mengantisipasinya.
"Selama ini sudah ada rambu-rambu larangan, untuk wisatawannya diminta menaati aturan, dan larangan yang ada di tempat wisata," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria menyatakan, siap mengantisipasi berbagai ancaman bencana alam seluruh daerah, termasuk di tempat wisata alam.
BPBD Garut, kata dia, telah beberapa kali menyelenggarakan simulasi mitigasi bencana alam seperti tsunami di kawasan pantai selatan Garut.
"Selama ini telah beberapa kali simulasi mitigasi bencana di pantai selatan Garut, kebetulan fokus kita saat ini pada ancaman adanya tsunami," katanya.
Baca juga: BPBD siagakan petugas di kawasan wisata Pantai Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Seperti wisata air terjun itu rawan longsor, atau bisa jadi banjir," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut, Budi Gan Gan kepada wartawan di Garut, Selasa.
Ia mengatakan, Kabupaten Garut memiliki banyak objek wisata alam yang menarik dikunjungi seperti wisata air terjun, danau, pegunungan maupun pantai yang tersebar di beberapa kecamatan.
Menurut dia, jenis bencana alam yang bisa terjadi kapan saja itu seperti longsor di kawasan wisata air terjun dan pegunungan, kemudian tsunami di kawasan wisata pantai.
"Persoalan ancaman bencana ini harus menjadi PR (pekerjaan rumah) bersama semua instansi, dan masyarakat," kata Budi.
Baca juga: Jalur wisata darajat memiliki lintasan berbahaya, kata kepolisian
Dia mengatakan, mitigasi bencana di kawasan objek wisata alam Garut sudah seharusnya dilakukan oleh pengelola wisata setempat, kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Selain itu, lanjut dia, pemasangan rambu-rambu bahaya bencana alam di tempat wisata harus terpasang dengan baik, sehingga wisatawan bisa mengantisipasinya.
"Selama ini sudah ada rambu-rambu larangan, untuk wisatawannya diminta menaati aturan, dan larangan yang ada di tempat wisata," katanya.
Kepala BPBD Kabupaten Garut, Dadi Djakaria menyatakan, siap mengantisipasi berbagai ancaman bencana alam seluruh daerah, termasuk di tempat wisata alam.
BPBD Garut, kata dia, telah beberapa kali menyelenggarakan simulasi mitigasi bencana alam seperti tsunami di kawasan pantai selatan Garut.
"Selama ini telah beberapa kali simulasi mitigasi bencana di pantai selatan Garut, kebetulan fokus kita saat ini pada ancaman adanya tsunami," katanya.
Baca juga: BPBD siagakan petugas di kawasan wisata Pantai Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019