Garut (Antaranews Jabar) - Sejumlah warga terdampak banjir luapan Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu masih bertahan di lokasi pengungsian, guna menghindari ancaman bahaya bencana yang lebih besar, mengingat daerah sekitar masih terus dilanda hujan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria mengatakan, warga yang masih bertahan di pengungsian sejak banjir, Sabtu (19/1), merupakan satu keluarga di Desa Haurpanggung.

"Tinggal satu KK (kepala keluarga) empat jiwa, mengungsi di kantor Desa Haurpanggung," kata Dadi.

Ia menuturkan, hujan besar mengguyur wilayah Garut pada Sabtu (19/1) menyebabkan banjir dipermukiman rumah penduduk Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul.

Warga yang rumahnya terdampak banjir, kata Dadi, sempat mengungsi ke dataran tinggi atau daerah yang aman dari bencana banjir, kemudian kembali lagi ke rumahnya masing-masing setelah kondisi banjir terlihat aman.

"Semula mereka dievakuasi ke tempat yang aman, sampai dengan dibuatkannya laporan sementara ini warga terdampak banjir tersebut sudah kembali ke rumahnya masing-masing, yang tinggal hanya satu keluarga," katanya.
 
Sejumalh warga Kabupaten Garut, merasakan lingkungan rumahnya yang terdampak banjir luapan Sungai Cimanuk, Minggu. (Foto Antara Jabar/Feri Purnama)


Ia menyampaikan, bencana banjir tidak menimbulkan korban jiwa, hanya menyebabkan kerugian materi yang saat ini masih dalam pendataan petugas di lapangan.

"Kerugian materiil sedang dalam pendataan," katanya.

Pemerintah daerah, kata Dadi, sudah menyalurkan bantuan logistik seperti beras dan mi instan untuk para korban terdampak banjir dan masyarakat yang bergotong royong membantu korban banjir di Desa Haurpanggung.

"Bantuan darurat berupa beras 3 kuintal dan mi instan 20 dus untuk kegiatan gotong royong masyarakat," katanya.

Baca juga: Luapan Sungai Cimanuk akibatkan banjir menerjang pemukiman di Garut

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019