Garut (Antaranews Jabar) - Bank Tabungan Negara (BTN) siap membiayai kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi dengan bunga dan cicilan ringan bagi tukang cukur yang tergabung dalam Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Selain bunga yang ringan, masyarakat juga diberi bantuan uang muka oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp4 juta per unit," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono di sela-sela acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan PPRG oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, BTN menilai komunitas pencukur rambut yang tergabung dalam PPRG memiliki semangat dalam usaha, bahkan penghasilan rata-ratanya kurang lebih Rp4 juta per bulan, bahkan diperkirakan akan tumbuh kembang.
Dengan besaran penghasilan itu, kata dia, pelaku usaha pangkas rambut di Garut memiliki kesempatan untuk mendapatkan layanan perbankan pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi dari BTN.
"Kami melihat komitmen yang kuat dari para anggota PPRG untuk memiliki tempat tinggal, mengembangkan bisnisnya hingga ingin membangun museum dan membuat wahana wisata di sekitar Garut," katanya.
Ia menyampaikan, Perumahan PPRG tersebut berada di lahan seluas 5 hektare di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut dengan tahap awal akan didirikan sekitar 150 unit dari target 500 unit rumah tipe 30/60.
Rumah bernilai harga jual sekitar Rp130 juta itu akan kembali dilakukan pembangunan rumah tahap berikutnya hingga 10 hektare untuk seribu unit rumah dengan bunga KPR subsidi sebesar 5 persen dan uang muka minimal 1 persen.
"Angsuran rumah yang akan dibayar debitur hanya sekitar Rp800 ribu per bulan dengan tenor KPR maksimal 20 tahun," katanya.
Ketua PPRG, Irwan Hidayah menambahkan, tahap awal pembangunan akan diselesaikan 150 unit untuk rumah tukang cukur dengan target unit sesuai izin sebanyak 500 unit rumah.
Ia menyebutkan, tukang cukur asal Garut seluruhnya ada 17 ribu, sedangkan yang baru terakomodasi PPRG sebanyak empat ribuan orang, targetnya seluruh tukang cukur di Garut dapat perumahan subsidi program pemerintah.
"Target kita semua PPRG ada dalam perumahan," katanya.
Irwan mengaku bangga dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu penyediaan rumah subsidi khusus bagi tukang cukur di Garut.
"Kami sangat bangga sekali karena ini proyek pangkas rambut pertama, kami sangat bangga dan tak tergambar kebahagiaan kami," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama istrinya, kemudian Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan peletakan batu pertama pembangunan Perumahan PPRG di Garut.
Kegiatan itu disaksikan para tukang cukur, dan masyarakat umum serta tamu undangan lainnya yang memadati lahan lokasi perumahan.
Baca juga: Mengaku grogi tapi Kang Herman bangga bisa cukur rambut Presiden
Baca juga: Pemerintah fasilitasi perumahan subsidi bagi pencukur rambut Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Selain bunga yang ringan, masyarakat juga diberi bantuan uang muka oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp4 juta per unit," kata Direktur Utama Bank BTN, Maryono di sela-sela acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Perumahan PPRG oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, di Garut, Sabtu.
Ia menuturkan, BTN menilai komunitas pencukur rambut yang tergabung dalam PPRG memiliki semangat dalam usaha, bahkan penghasilan rata-ratanya kurang lebih Rp4 juta per bulan, bahkan diperkirakan akan tumbuh kembang.
Dengan besaran penghasilan itu, kata dia, pelaku usaha pangkas rambut di Garut memiliki kesempatan untuk mendapatkan layanan perbankan pembiayaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi dari BTN.
"Kami melihat komitmen yang kuat dari para anggota PPRG untuk memiliki tempat tinggal, mengembangkan bisnisnya hingga ingin membangun museum dan membuat wahana wisata di sekitar Garut," katanya.
Ia menyampaikan, Perumahan PPRG tersebut berada di lahan seluas 5 hektare di Desa Sukamukti, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut dengan tahap awal akan didirikan sekitar 150 unit dari target 500 unit rumah tipe 30/60.
Rumah bernilai harga jual sekitar Rp130 juta itu akan kembali dilakukan pembangunan rumah tahap berikutnya hingga 10 hektare untuk seribu unit rumah dengan bunga KPR subsidi sebesar 5 persen dan uang muka minimal 1 persen.
"Angsuran rumah yang akan dibayar debitur hanya sekitar Rp800 ribu per bulan dengan tenor KPR maksimal 20 tahun," katanya.
Ketua PPRG, Irwan Hidayah menambahkan, tahap awal pembangunan akan diselesaikan 150 unit untuk rumah tukang cukur dengan target unit sesuai izin sebanyak 500 unit rumah.
Ia menyebutkan, tukang cukur asal Garut seluruhnya ada 17 ribu, sedangkan yang baru terakomodasi PPRG sebanyak empat ribuan orang, targetnya seluruh tukang cukur di Garut dapat perumahan subsidi program pemerintah.
"Target kita semua PPRG ada dalam perumahan," katanya.
Irwan mengaku bangga dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah membantu penyediaan rumah subsidi khusus bagi tukang cukur di Garut.
"Kami sangat bangga sekali karena ini proyek pangkas rambut pertama, kami sangat bangga dan tak tergambar kebahagiaan kami," katanya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo bersama istrinya, kemudian Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono melakukan peletakan batu pertama pembangunan Perumahan PPRG di Garut.
Kegiatan itu disaksikan para tukang cukur, dan masyarakat umum serta tamu undangan lainnya yang memadati lahan lokasi perumahan.
Baca juga: Mengaku grogi tapi Kang Herman bangga bisa cukur rambut Presiden
Baca juga: Pemerintah fasilitasi perumahan subsidi bagi pencukur rambut Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019