Cianjur (Antaranews Jabar) - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disukcapil) Cianjur, Jawa Barat, mencatat tingkat kesadaran warga untuk membuat kartu identitas anak (KIA) di wilayah tersebut masih rendah.
"Sehingga kami akan bekerjasama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lembaga pendidikan lainnya untuk menggenjot pembuatan KIA," kata Plt Kepala Disdukcapil Cianjur, Muchsin Sidiq El Fatah di Cianjur Kamis.
Dia menjelaskan, baru sedikit warga Cianjur yang membuat KIA dengan alasan belum mengetahui secara pasti keberadaan dan fungsinya.
Meskipun pihaknya secara gencar sudah melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan pendidikan.
"Kami terus berusaha untuk menggejot warga dalam membuat KIA dengan cara melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan. Mulai dari PAUD di wilayah perkotaan selanjutnya diperluas hingga ke pelosok Cianjur," katanya.
Disdukcapil juga akan bekerjasama dengan toko buku, perbankan dan lainnya, sebagai upaya untuk menarik minat pembuat KIA. Mereka yang dapat menunjukan KIA akan mendapatkan potongan harga untuk pembelian buku atau barang lainnya.
"Masih dikomunikasikan tapi bisa jadi dilaksanakan untuk meningkatkan pembuatan KIA. KIA sangat penting untuk anak, dimana mereka yang dibawah 17 tahun dapat memiliki data kependudukannya sendiri, termasuk ketika terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dia menambahkan, tahun ini, pihaknya menargetkan anak usia sekolah di Cianjur dapat terdata dan memiliki KIA sebagai upaya membantu program Pemerintah Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Sehingga kami akan bekerjasama dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan lembaga pendidikan lainnya untuk menggenjot pembuatan KIA," kata Plt Kepala Disdukcapil Cianjur, Muchsin Sidiq El Fatah di Cianjur Kamis.
Dia menjelaskan, baru sedikit warga Cianjur yang membuat KIA dengan alasan belum mengetahui secara pasti keberadaan dan fungsinya.
Meskipun pihaknya secara gencar sudah melakukan sosialisasi ke berbagai kalangan pendidikan.
"Kami terus berusaha untuk menggejot warga dalam membuat KIA dengan cara melalui kerjasama dengan lembaga pendidikan. Mulai dari PAUD di wilayah perkotaan selanjutnya diperluas hingga ke pelosok Cianjur," katanya.
Disdukcapil juga akan bekerjasama dengan toko buku, perbankan dan lainnya, sebagai upaya untuk menarik minat pembuat KIA. Mereka yang dapat menunjukan KIA akan mendapatkan potongan harga untuk pembelian buku atau barang lainnya.
"Masih dikomunikasikan tapi bisa jadi dilaksanakan untuk meningkatkan pembuatan KIA. KIA sangat penting untuk anak, dimana mereka yang dibawah 17 tahun dapat memiliki data kependudukannya sendiri, termasuk ketika terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Dia menambahkan, tahun ini, pihaknya menargetkan anak usia sekolah di Cianjur dapat terdata dan memiliki KIA sebagai upaya membantu program Pemerintah Pusat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019