Bandung (Antaranews Jabar) - Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung akan mengoptimalkan anggaran untuk penanganan banjir yang sering melanda Kota Kembang tersebut.

Kepala DPU Kota Bandung Arif Prasetya mengatakan untuk tahun ini dinasnya hanya memperoleh kucuran dana Rp303 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2019. Angka itu lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya.

"Memang lebih kecil dibanding tahun sebelumnya. Kita degradasi dari Rp700 miliar terus turun jadi Rp500 miliar, kemudian jadi Rp400 miliar dan turun lagi ke Rp300 miliar," kata Arief di Balaikota Bandung, Kamis.

Menurut Arief, meski lebih kecil namun porsi anggaran akan difokuskan untuk penanganan banjir seperti pembuatan kolam retensi, perbaikan saluran air (drainase), serta pemeliharaan-pemeliharaan lainnya.

"Khusus drainase yang kita pegang hampir Rp30 miliar. Untuk (pembangunan) fisik sekitar Rp16 sampai Rp17 miliar, kemudian operasional itu sisanya. Kita juga kan punya pasukan banyak," kata dia.

Dana Rp30 miliar ini juga termasuk untuk anggaran darurat seperti perbaikan kirmir apabila jebol, maupun kejadian lainnya.

"Jadi termasuk ada tanggap darurat seperti membuat bronjong, karung pasir dan dana darurat," kata dia.

Pada tahun ini, DPU juga akan melakukan perbaikan dan pelebaran drainase di sejumlah titik termasuk perbaikan trotoar, agar lebih nyaman bagi para pejalan kaki.

Lebar gorong-gorong saat ini tergolong kecil hanya 100x30 meter persegi. Ke depan, saluran air akan diperlebar menjadi 120x80 meter persegi. Hal itu juga akan memudahkan kerja petugas dalam proses pemeliharaan.

"Kenapa kita perlebar supaya dalam operasi pemeliharaan itu orang bisa masuk ke dalam. Untuk lokasi masih kita pilih. Banyak yang harus dikerjakan, kita lihat anggaran lihat mana yang urgent," kata dia.

Baca juga: Jalur selatan Talegong-Bandung tertutup tanah longsor

Baca juga: Jaringan prostitusi online di Bandung terus diselidiki polisi

 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019