Indramayu (Antaranews Jabar) - Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang menjadi korban pembunuhan di Singapura berharap pemerintah bisa membantu membiayai anaknya yang kini yatim.

"Harapan kami supaya anaknya (Nurhidayati) bisa mendapat tunjangan dari pemerintah," kata Ibunda Nurhidayati, Warsem di Indramayu, Kamis.

Warsem mengatakan Nurhidayati merupakan janda beranak satu dan juga merupakan tulang punggung keluarga. Karena memang Nurhidayati yang selama ini mencukupi kehidupan mereka.

Dengan meninggalnya Nurhidayati, lanjut Warsem, membuat anak semata wayang dia bernama Wisnu Prayogi yang saat ini berusia 11 tahun tidak lagi ada yang menanggung.

"Untuk itu kami sangat berharap pemerintah bisa membantunya, mengingat dia sudah tidak mempunyai ibu lagi," ujarnya.

Baca juga: SBMI Indramayu kawal kasus pembunuhan TKW Nurhidayati di Singapura

Sementara Ketua Keluarga Migrant Indonesia, Darwiyah mengatakan Nurhidayati adalah TKW yang berasal dari Desa Kenanga, Kabupaten Indramayu, dia tewas dibunuh kekasihnya warga Bangladesh di Singapura pada Minggu (30/12).

"Dari informasi yang saya terima korban ini dibunuh oleh kekasihnya warga Bangladesh," katanya.

Untuk penyebab pembunuhannya, Darwiyah tidak tahu secara pasti dan terperinci, karena dia hanya mendapatkan informasi dari KBRI Singapura yang menyatakan bahwa korban dibunuh.

"Kalau penyebab dibunuhnya saya tidak tahu secara terperinci, tapi informasi yang saya terima itu dibunuh oleh pacarnya," ujarnya.

Baca juga: TKW Indramayu yang dibunuh di Singapura tulang punggung keluarga

 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019