Bandung (Antaranews Jabar) - Setelah hampir 21 tahun mangkrak, pada 1 Desember 2018, Presiden RI Joko Widodo meresmikan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) Sesi I yakni dari Ciawi hingga Cigombing.

Diresmikannya Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi atau Bocimi bisa dikatakan sebagai "kado" untuk Pemprov Jawa Barat di penghujung tahun 2018 terkait semangat pembangunan di daerah ini, khususnya untuk sektor infrastruktur.

Pada Hari Jadi ke-73 Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dilangsung pada bulan Agustus tahun 2018 menjadi momentum bagi Provinsi Jabar untuk membangun infrastruktur secara besar-besaran.

Hal ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Jawa Barat untuk terus mendorong percepatan kemajuan kesejahteraan rakyat di daerah ini.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, berbagai macam proyek pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan di wilayah tetangga ibu kota negara/Daerah Khusus Ibukota Jakarta ini diantaranya ialah pembangunan ruas jalan tol baru maupun penyelesaian yang sudah lama dirintis.

Kemudian pembangunan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang yang sudah mulai groundbreaking atau tahap awal konstruksi dan ditargetkan akan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta.

Tak hanya itu, pembangunan Waduk Leuwi Keris yang berada di antara Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya juga dirancang untuk meningkatan produktivitas ketahanan pangan dan penyediaan air baku untuk wilayah Ciamis, Tasikmalaya, dan Banjar.

Sejumlah pembangunan infrastruktur fisik tersebut adalah salah satu upaya mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jabar dan upaya lain yang dilakukan yaitu melalui peningkatan pelayanan publik.

Iwa mengatakan Pemprov Jawa Barat juga terus mendorong percepatan kesejahteraan melalui pelaksanaan pembangunan yang telah diprogramkan, serta peningkatan kualitas SDM.
 
Pekerja memasang bantalan rel pada proyek pengerjaan reaktivasi jalur kereta Cianjur-Padalarang di Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (10/12/2018). Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menyatakan, proses reaktivasi jalur kereta Cianjur-Padalarang sepanjang 40 kilometer tersebut diperkirakan rampung pada 2020 mendatang. ANTARA JABAR/Raisan Al Farisi/agr.


Sembilan proyek infrastruktur

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan bahwa tidak akan ada pertumbuhan ekonomi tanpa koneksi antara wilayah satu dengan yang lainnya.

Dalam hal ini, kata dia, pembangunan infrastruktur transportasi baik darat, air, ataupun udara menjadi hal penting untuk menumbuhkan konektivitas antarkawasan di suatu daerah.

Oleh karena itu, kata Emil Pemprov Jawa Barat akan menggenjot pembangunan dan mengembangkan infrastruktur transportasi kawasan.

Ada sejumlah proyek prioritas infrastruktur yang akan dibangun oleh Pemprov Jawa Barat selama beberapa tahun ke depan, di antaranya ialah Reaktivasi empat jalur kereta api, yaitu jalur Bandung-Ciwidey, Rancaekek-Tanjungsari, Banjar-Pangandaran-Cijulang, dan Cibatu-Garut-Cikajang dengan total anggaran mencapai Rp7,9 triliun.

Kemudian perpanjangan runway Bandara Kertajati dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, sehingga bisa didarati pesawat berbadan besar.

Ketiga pembuatan road barrier, fasilitas lalu lintas yang berfungsi membuat batas jalan untuk meningkatkan keselamatan berlalu-lintas dengan teknologi silinder yang akan dipasang pada titik jalan yang dianggap rawan.

Keempat pembangunan bandar udara baru di Sukabumi untuk mendorong perkembangan kawasan wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu.

Kelima pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi, untuk mengurangi kemacetan dengan memindahkan sebagian angkutan barang ke kereta api.

Keenam pembangunan Terminal Parung Kabupaten Bogor, direncanakan sebagai Terminal Tipe B sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bogor dan akan menjadi salah satu simpul transportasi di wilayah perbatasan.

Ketujuh Pembangunan inland waterway Cikarang Bekasi Laut (CBL), alternatif transportasi yang inovatif melalui kanal menuju ke Pelabuhan Tanjung Priok yaitu inland waterway CBL.

Kedelapan ialah pembangunan jalur khusus angkutan tambang di Parung Panjang, Kabupaten Bogor, merupakan jalur lalu lintas aktivitas sosial ekonomi masyarakat setempat dan merupakan perlintasan penghubung Kabupaten Bogor dan Kabupaten Tangerang.

Dan kesembilan pembangunan pelabuhan Patimban di Subang, untuk mendukung kawasan industri di Provinsi Jabar bagian tengah atau selatan terutama kawasan industri yang berlokasi di daerah lindung dan jauh dari akses outlet infrastruktur strategis pelabuhan.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Emil sendiri memiliki cara untuk menggenjot pembangunan infrastruktur di provinsi ini.

Cara tersebut ialah dengan mengusulkan agar pembangunan infrastruktur mengandalkan pendanaan dari perbankan khususnya dari PT Bank Pembangunan Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB).

Dia mengatakan pembangunan di Jawa Barat tidak bisa hanya mengandalkan APBD, namun juga perlu inovasi pendanaan yang dilakukan agar program pembangunan bisa maksimal.

Sementara itu, akademisi dari Institut Teknologi Bandung atau ITB Johnny Patta mengatakan, bahwa ekonomi tanpa konektivitas tidak akan berjalan.

Menurut dia, ada empat elemen yang mendukung pertumbuhan ekonomi, yaitu konstruksi, investasi, government spending (belanja pemerintah), dan ekspor-impor.

Keempat elemen tersebut tidak akan bergerak tanpa hadirnya konektivitas.

Joni menambahkan apa yang dilakukan Emil di awal pemerintahannya ini sudah tepat dengan mempertimbangkan berbagai isu penting yang ada di masyarakat.

Selain itu, dalam penyusunan RPJMD pun bisa mempertimbangkan isu yang berkembang di masyarakat, khususnya di Provinsi Jawa Barat.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018