Bandung (Antaranews Jabar) - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menggelar Stadium Generale untuk memberikan pemahaman tentang kebangsaan kepada para Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebelum memasuki cuti di Aula Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Herman Khaeron mengatakan, kegiatan tersebut serangkaian dalam rangka reses masa persidangan II dan kunjungan kerja Komisi II DPR RI.
"Ini merupakan acara kunjungan kerja Komisi II DPR RI dalam rangka reses masa persidangan II," kata Herman.
Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran IPDN yang sudah memberikan sambutan meriah dan bisa bertemu langsung dengan para praja sebagai calon pemimpin bangsa Indonesia.
"Terima kasih telah menyambut kami dengan baik, suatu kebanggaan kami bisa hadir di tengah-tengah para calon pemimpin bangsa ini," katanya.
Kepala Bagian Kerja Sama dan Humas Rinny Dewi Anggraeni, mengatakan, kegiatan itu merupakan rangkaian dalam pelepasan cuti praja.
Ia menyampaikan, sebelumnya para praja mengikuti apel pelepasan cuti praja dengan materi tentang wawasan kebangsaan.
"Sebelum mereka cuti alangkah baiknya mereka dibekali lagi sedikit ilmu mengenai wawasan kebangsaan, oleh sebab itulah, Satuan Madya, Nindya dan Muda diikutsertakan dalam acara Stadium Generale ini," kata Rinny.
Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Herman Khaeron hadir untuk memberikan pemahaman tentang kebangsaan kepada para Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) sebelum memasuki cuti saat Stadium Generale di Aula Balairung Rudini, Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu. (Foto Humas IPDN)
Kegiatan tersebut bertemakan "Memegang Teguh Wawasan Kebangsaan Menuju Indonesia Maju" dengan pemateri Wakil Ketua Komisi II DPR RI Herman Khaeron, dan perwakilan anggota DPR RI juga perwakilan Sestim.
Sedangkan dari pihak IPDN terlihat hadir menyambut kedatangan tamu rombongan yakni Rektor IPDN Murtir Jeddawi, dan jajaran pejabat serta dosen IPDN dengan jumlah praja sebanyak tiga ribuan orang.
