Garut (Antaranews Jabar) - Siswa Sekolah Menengah Atas/ Kejuruan (SMA/SMK) di Kabupaten Garut ikut serta dalam kegiatan Media Festival (Medifest) Jawa Barat dalam rangka memepersiapkan kemampuan siswa untuk memasuki indusri kerja di bidang perfilman yang memiliki potensi menguntungkan di era digital.
"Dengan demikian para siswa memiliki kemampuan khusus yang nantinya bisa lebih mempersiapkan dan berguna ketika memasuki dunia kerja," kata Kepala SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Dadang Johar Arifin yang menyelenggarakan kegiatan Madifest di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, kegiatan memepertunjukan hasil kreasi film maupun fotografi para siswa itu akan lebih memotivasi dan meningkatkan kemampuan siswa di bidang media, perfilman dan fotografi.
Menurut dia, seni film dan animasi yang dipadukan dalam kegiatan belajar siswa anak di sekolah akan membantu anak lebih kreatif dan melakukan kegiatan lebih positif di sekolah dengan membuat suatu karya bidang media.
"Sekarang itu di dunia maya seperti Youtube, Google, anak-anak suka membuat film pendek, nah ini diarahkan, disalurkan melalui pembimbingan, karena ada pembelajaran perfilman, animasi juga," katanya.
Ia menambahkan, dunia film sudah dikenal kalangan anak didik tingkat SMA/SMK sehingga perlu adanya pendampingan dan pengarahan agar potensi bakat para siswa itu dapat memberikan manfaat di masa sekarang maupun yang akan datang.
"Untuk itu kita ingin mengarahkan bakat anak ke positif, dan kita ingin kegiatan ini jadi ajang tahunan," katanya.
Ketua Pelaksana Medifest Jabar 2018, Muhamad Bakri Rizaldi, mengatakan, kreasi film independen mulai masuk ke kalangan siswa tingkat SMA atau SMK sederajat, terbukti antusias siswa dari berbagai sekolah di Jawa Barat mengikuti event Medifest tersebut.
Sejumlah karya film, kata dia, ditampilkan dengan penuh percaya diri dengan tema mengangkat tentang kehidupan remaja di lingkungan sekolah, kebudayaan lokal, hingga dokumenter tentang realitas kehidupan remaja masa kini.
"Responnya sangat bagus sekali, mereka antusias, dan hasil karyanya pun luar biasa," katanya.
Ia berharap, kegiatan itu tidak hanya menunjukan hasil kreasinya yang bagus, tetapi para generasi saat ini dapat lebih peduli terhadap kebudayaan atau kearifan lokal di Jawa Barat.
"Ini mengelaborasikan khas generasi milenial dengan kultur Jawa Barat agar generasi saat ini semakin peduli terhadap kebudayaan atau kearifan lokal," katanya.
Sementara itu, Juara pertama dalam kegiatan Madifest diraih siswa perwakilan SMKN 1 Cimahi dengan tema film "Perang Tomat", Juara Kedua SMKN 1 Garut dengan tema "Adu Domba", sementara di peringkat ketiga diraih SMKN 2 Garut film dokumenter yang mengangkat salah satu situs budaya Garut Candi Cangkuang.
Sedangkan karya foto, juara pertama diraih oleh perwakilan SMKN 1 Garut dengan konsep foto "Milenial Cinta Budaya", juara kedua, SMKN 1 Garut tentang budaya silat, dan peringkat ketiga diraih SMAN 1 Garut dengan tema budaya atau kearifan lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Dengan demikian para siswa memiliki kemampuan khusus yang nantinya bisa lebih mempersiapkan dan berguna ketika memasuki dunia kerja," kata Kepala SMK Negeri 1 Kabupaten Garut, Dadang Johar Arifin yang menyelenggarakan kegiatan Madifest di Garut, Kamis.
Ia menuturkan, kegiatan memepertunjukan hasil kreasi film maupun fotografi para siswa itu akan lebih memotivasi dan meningkatkan kemampuan siswa di bidang media, perfilman dan fotografi.
Menurut dia, seni film dan animasi yang dipadukan dalam kegiatan belajar siswa anak di sekolah akan membantu anak lebih kreatif dan melakukan kegiatan lebih positif di sekolah dengan membuat suatu karya bidang media.
"Sekarang itu di dunia maya seperti Youtube, Google, anak-anak suka membuat film pendek, nah ini diarahkan, disalurkan melalui pembimbingan, karena ada pembelajaran perfilman, animasi juga," katanya.
Ia menambahkan, dunia film sudah dikenal kalangan anak didik tingkat SMA/SMK sehingga perlu adanya pendampingan dan pengarahan agar potensi bakat para siswa itu dapat memberikan manfaat di masa sekarang maupun yang akan datang.
"Untuk itu kita ingin mengarahkan bakat anak ke positif, dan kita ingin kegiatan ini jadi ajang tahunan," katanya.
Ketua Pelaksana Medifest Jabar 2018, Muhamad Bakri Rizaldi, mengatakan, kreasi film independen mulai masuk ke kalangan siswa tingkat SMA atau SMK sederajat, terbukti antusias siswa dari berbagai sekolah di Jawa Barat mengikuti event Medifest tersebut.
Sejumlah karya film, kata dia, ditampilkan dengan penuh percaya diri dengan tema mengangkat tentang kehidupan remaja di lingkungan sekolah, kebudayaan lokal, hingga dokumenter tentang realitas kehidupan remaja masa kini.
"Responnya sangat bagus sekali, mereka antusias, dan hasil karyanya pun luar biasa," katanya.
Ia berharap, kegiatan itu tidak hanya menunjukan hasil kreasinya yang bagus, tetapi para generasi saat ini dapat lebih peduli terhadap kebudayaan atau kearifan lokal di Jawa Barat.
"Ini mengelaborasikan khas generasi milenial dengan kultur Jawa Barat agar generasi saat ini semakin peduli terhadap kebudayaan atau kearifan lokal," katanya.
Sementara itu, Juara pertama dalam kegiatan Madifest diraih siswa perwakilan SMKN 1 Cimahi dengan tema film "Perang Tomat", Juara Kedua SMKN 1 Garut dengan tema "Adu Domba", sementara di peringkat ketiga diraih SMKN 2 Garut film dokumenter yang mengangkat salah satu situs budaya Garut Candi Cangkuang.
Sedangkan karya foto, juara pertama diraih oleh perwakilan SMKN 1 Garut dengan konsep foto "Milenial Cinta Budaya", juara kedua, SMKN 1 Garut tentang budaya silat, dan peringkat ketiga diraih SMAN 1 Garut dengan tema budaya atau kearifan lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018