Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Banten akan melepas sahamnya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB.
"Ada beberapa agenda dalam RUPS LB Bank BJB adalah Pemprov Banten akan melepas sahamnya dan mengusulkan namanya tidak ada lagi Banten (dalam nama Bank BJB). Sehingga tidak ada lagi Bank Jabar Banten. Dan kalaupun iya, saya minta namanya tetap BJB saja, Bank Jawa Barat," kata Gubernur Emil usia menghadiri RUPS Bank BJB, di Kota Bandung.
Dia menuturkan saham Pemerintah Provinsi Banten yang ada di Bank BJB ialah sebesar lima persen atau Rp300 miliar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membeli saham yang akan dilepas oleh Pemprov Banten.
"Semua mau, jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus berbagi kita tidak akan ambil semua. Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap 100 persen, tapi karena yang lain berminat kita bahas dulu dengan dewan," kata dia.
Dia menuturkan alasan Pemerintah Provinsi Banten melepas sahamnya di Bank BJB karena provinsi tersebut saat ini sudah memiliki bank pembangunan daerah sendiri.
Baca juga: Gubernur Jabar minta Bank BJB atasi rentenir
Selain itu, dalam RUPS Luar Biasa Bank BJB tersebut pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat tidak setuju atau menolak nama Banten dihilangkan seiring dengan dilepaskan saham Provinsi Banten di Bank BJB.
"Tadi ada usulan yang tidak disepakati, hasilnya menghilangkan nama Banten karena pemerintah provinsi mengusulkan namanya hilang tapi pemerintah kota Kabupaten tidak setuju. Jadi pas di voting kami tidak ikut voting sesama Banten kesimpulannya mereka tetap namanya pakai nama Bank Jawa Barat dan Banten sampai di waktu yang mereka tentukan sendiri," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan RUPS Luar Biasa Bank BJB memiliki agenda pembelian saham yang menjadi hak para kepala pemerintah kabupaten dan kota di Jabar dan ini untuk menjaga presentase saham pemerintah daerah di Bank BJB.
Baca juga: Kapolri apresiasi Inovasi Pemprov Jabar-Bank BJB
Baca juga: Bank BJB alokasikan Rp4 miliar untuk kredit Mesra
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Ada beberapa agenda dalam RUPS LB Bank BJB adalah Pemprov Banten akan melepas sahamnya dan mengusulkan namanya tidak ada lagi Banten (dalam nama Bank BJB). Sehingga tidak ada lagi Bank Jabar Banten. Dan kalaupun iya, saya minta namanya tetap BJB saja, Bank Jawa Barat," kata Gubernur Emil usia menghadiri RUPS Bank BJB, di Kota Bandung.
Dia menuturkan saham Pemerintah Provinsi Banten yang ada di Bank BJB ialah sebesar lima persen atau Rp300 miliar dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap membeli saham yang akan dilepas oleh Pemprov Banten.
"Semua mau, jadi Pemerintah Provinsi Jawa Barat harus berbagi kita tidak akan ambil semua. Sementara Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap 100 persen, tapi karena yang lain berminat kita bahas dulu dengan dewan," kata dia.
Dia menuturkan alasan Pemerintah Provinsi Banten melepas sahamnya di Bank BJB karena provinsi tersebut saat ini sudah memiliki bank pembangunan daerah sendiri.
Baca juga: Gubernur Jabar minta Bank BJB atasi rentenir
Selain itu, dalam RUPS Luar Biasa Bank BJB tersebut pemerintah kabupaten/kota di Jawa Barat tidak setuju atau menolak nama Banten dihilangkan seiring dengan dilepaskan saham Provinsi Banten di Bank BJB.
"Tadi ada usulan yang tidak disepakati, hasilnya menghilangkan nama Banten karena pemerintah provinsi mengusulkan namanya hilang tapi pemerintah kota Kabupaten tidak setuju. Jadi pas di voting kami tidak ikut voting sesama Banten kesimpulannya mereka tetap namanya pakai nama Bank Jawa Barat dan Banten sampai di waktu yang mereka tentukan sendiri," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan RUPS Luar Biasa Bank BJB memiliki agenda pembelian saham yang menjadi hak para kepala pemerintah kabupaten dan kota di Jabar dan ini untuk menjaga presentase saham pemerintah daerah di Bank BJB.
Baca juga: Kapolri apresiasi Inovasi Pemprov Jabar-Bank BJB
Baca juga: Bank BJB alokasikan Rp4 miliar untuk kredit Mesra
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018