Bandung (Antaranews Jabar) - Institut Teknologi Bandung (ITB) akan membuka tiga jalur seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana untuk Tahun Akademik 2019-2020.
Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa dan Kerjasama Pendidikan ITB Prof Ir Mindriany Syafila MS,Ph.D, Senin, di Bandung, mengatakan ketiga jalur tersebut yaitu melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM) ITB.
Ia mengatakan untuk kuota masing-masing jalur seleksi tersebut yakni, untuk Fakultas atau Sekolah selain Fakultas Seni Rupa dan Desain (non-FSRD), ITB akanmenerima lewat jalur SNMPTN (40 persen), SBMPTN (40 persen), dan SM-ITB (20 persen).
Kemudian untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), ITB menerima jalur SNMPTN (30 persen), SBMPTN (40 persem), SM-ITB (30 persen).
Menurut dia, berbeda dari tahun sebelumnya, ITB membuka Seleksi Mandiri dengan pertimbangan beberapa kondisi, pertama adanya perubahan ketentuan kuota jumlah pendaftar per sekolah pada jalur SNMPTN.?
"Hal ini akan mengurangi kesempatan mahasiswa potensial untuk diterima di ITB melalui jalur SNMPTN," katanya.
Prof Mindriany menjelaskan pelaksanaan SBMPTN 2019 seluruhnya berbasis UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), yang dikelola LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Ujian Keterampilan bagi program studi bidang Seni dan Olahraga ditiadakan dan digantikan dengan portofolio karya/penampilan sebagaimana yang dilakukan pada seleksi SNMPTN.
Dan ketiga, adanya siswa-siswi yang potensial dan kompeten yang tidak dapat diterima di ITB melalui jalur-SNMPTN dan SBMPTN karena kesalahan memilih fakultas atau sekolah.
Lebih lanjut ia mengatakan ITB memiliki kriteria khusus lain dalam proses seleksi untuk calon mahasiswa FSRD terkait potensi kreatif dan kemampuan merespon stimulus secara spontan yang hanya dapat dilakukan melalui Ujian Keterampilan.
Penyelenggaraan Seleksi Mandiri ITB mengakomodasi pelaksanaan Ujian Keterampilan sebagai komponen seleksi untuk menjaring calon mahasiswa yang memenuhi kriteria tersebut.
Pihaknya berharap dengan adanya Seleksi Mandiri ITB ini akan memberikan kesempatan ke-3 bagi para siswa potensial dan kompeten untuk dapat belajar di ITB.
"Seleksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesempatan yang berimbang dan adil bagi siswa/i yang berasal dari sekolah menengah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa sebagai bagian peran ITB untuk mendorong kemajuan pendidikan nasional. yang bersekolah di Jawa dan luar Jawa," kata Prof. Mindriany.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Direktur Eksekutif Pengelolaan Penerimaan Mahasiswa dan Kerjasama Pendidikan ITB Prof Ir Mindriany Syafila MS,Ph.D, Senin, di Bandung, mengatakan ketiga jalur tersebut yaitu melalui Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri (SM) ITB.
Ia mengatakan untuk kuota masing-masing jalur seleksi tersebut yakni, untuk Fakultas atau Sekolah selain Fakultas Seni Rupa dan Desain (non-FSRD), ITB akanmenerima lewat jalur SNMPTN (40 persen), SBMPTN (40 persen), dan SM-ITB (20 persen).
Kemudian untuk Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), ITB menerima jalur SNMPTN (30 persen), SBMPTN (40 persem), SM-ITB (30 persen).
Menurut dia, berbeda dari tahun sebelumnya, ITB membuka Seleksi Mandiri dengan pertimbangan beberapa kondisi, pertama adanya perubahan ketentuan kuota jumlah pendaftar per sekolah pada jalur SNMPTN.?
"Hal ini akan mengurangi kesempatan mahasiswa potensial untuk diterima di ITB melalui jalur SNMPTN," katanya.
Prof Mindriany menjelaskan pelaksanaan SBMPTN 2019 seluruhnya berbasis UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer), yang dikelola LTMPT (Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Ujian Keterampilan bagi program studi bidang Seni dan Olahraga ditiadakan dan digantikan dengan portofolio karya/penampilan sebagaimana yang dilakukan pada seleksi SNMPTN.
Dan ketiga, adanya siswa-siswi yang potensial dan kompeten yang tidak dapat diterima di ITB melalui jalur-SNMPTN dan SBMPTN karena kesalahan memilih fakultas atau sekolah.
Lebih lanjut ia mengatakan ITB memiliki kriteria khusus lain dalam proses seleksi untuk calon mahasiswa FSRD terkait potensi kreatif dan kemampuan merespon stimulus secara spontan yang hanya dapat dilakukan melalui Ujian Keterampilan.
Penyelenggaraan Seleksi Mandiri ITB mengakomodasi pelaksanaan Ujian Keterampilan sebagai komponen seleksi untuk menjaring calon mahasiswa yang memenuhi kriteria tersebut.
Pihaknya berharap dengan adanya Seleksi Mandiri ITB ini akan memberikan kesempatan ke-3 bagi para siswa potensial dan kompeten untuk dapat belajar di ITB.
"Seleksi ini juga diharapkan dapat meningkatkan tingkat kesempatan yang berimbang dan adil bagi siswa/i yang berasal dari sekolah menengah baik di pulau Jawa maupun di luar pulau Jawa sebagai bagian peran ITB untuk mendorong kemajuan pendidikan nasional. yang bersekolah di Jawa dan luar Jawa," kata Prof. Mindriany.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018