Tasikmalaya (Antaranews Jabar) - Pembangunan jembatan bailey lintas Jawa Barat selatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut mulai tahap penyelesaian dan beberapa hari lagi diperkirakan bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan.

"Sabtu (8/12) dilanjutkan dengan penyempurnaan struktur jembatan, pasangan rambu serta portal," kata Kepala Satuan Kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (B2PJN) Wilayah III Jabar, Andry Irfan kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.

Ia menuturkan, jembatan tersebut sebelumnya roboh setelah diterjang luapan air sungai di Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, pada 6 November 2018, akibatnya jalur selatan Jabar itu tidak dapat dilintasi kendaraan.

Jalan utama Jabar selatan itu, kata dia, selanjutnya dilakukan pembangunan jembatan sementara agar kendaraan bisa melintas sambil menunggu pemerintah membangun kembali jembatan permanen yang tahap pengerjaannya membutuhkan waktu lama.

"Sekarang juga dalam proses finalisasi (jembatan bailey) bergantung pada kondisi cuaca serta arus aliran sungai, mudah-mudahan cuaca bagus sehingga jembatan bisa selesai sesuai target," katanya.

Ia menyampaikan, pembangunan jembatan bailey itu sudah tersambung mulai dari sisi timur hingga sisi barat jembatan, selanjutnya akan dikaji untuk memastikan jembatan tersebut aman saat dilewati kendaraan.
 
Pembangunan jembatan bailey lintas Jawa Barat selatan yang menghubungkan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut mulai tahap penyelesaian dan beberapa hari lagi diperkirakan bisa dilintasi berbagai jenis kendaraan. (Foto Feri Purnama)


Selain itu, lanjut dia, petugas di lapangan sedang melakukan uji tubrukan air terhadap tiang pancang yang menjadi tumpuan jembatan tersebut, sebelum diputuskan layak dilintasi kendaraan roda empat.

"Nanti akan disiapkan juga personel di bibir jembatan untuk mengatur lalu lintas kendaraan yang akan menggunakan jembatan tersebut," katanya.

Ia menambahkan, jembatan bailey memiliki panjang 70 meter dengan lebar 5 meter yang mampu menahan beban maksimum sekitar 15 ton, atau dapat dilintasi kendaraan bus.

.Petugas di lapangan, lanjut dia, selain mengawasi kondisi jembatan, juga akan terus mengingatkan kendaraan yang hendak melintas untuk tidak melebihi kapasitas beban kendaraan lebih dari 15 ton.

"Petugas di lapangan akan memonitor, dan mengingatkan beban maksimum kendaraan," katanya.

 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018