Cianjur (Antaranews Jabar) - Seorang bocah bernama Syarif Hidayat (13), warga Kampung Bonghas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memiliki kebiasaan makan dan minum aneh, yaitu setiap harinya memakan pecahan beling, rumput, menghirup bensin dan minum air aki, namun tidak pernah mengeluh sakit.

Kebiasaan aneh anak laki-laki pasangan Salim (47) dan Deuis (37) tersebut itu, pertama kali diketahui ketika menginjak usia dua tahun, setiap mencium bau bensin anaknya langsung mendekat dan menghirupnya.

Keanehan lain dilakukan anaknya sehari-hari yang dirawat orang tuanya karena Deuis istrinya bekerja sebagai TKI di Singapura sejak beberapa tahun yang lalu seperti minum air aki dan makan pecahan kaca.

"Saya jarang pulang karena berjualan di Waduk Jangari, ketika mengetahui hal tersebut saya cukup terkejut karena ketika keinginannya tidak dipenuhi Syarif suka membenturkan kepala," katanya.

Ketika Syarif melakukan kebiasaan anehnya tersebut, keluarga terpaksa selalu memberikan bensin dalam botol bekas air mineral yang kerap diminumnya seperti air aki.

Kebiasaan aneh itu membuat Salim khawatir akan berdampak pada kondisi kesehatan dan tubuh anaknya karena mengkonsumsi cairan dan makanan yang tidak biasa.

Sementara Fiska Apriliani seorang Bidan Desa Sindangraja yang mendampingi Syarif saat dibawa ke RSUD Cianjur, untuk diperiksa mengatakan secara fisik tidak mengalami penyakit apapun, namun bocah tersebut cenderung memiliki gangguan.

"Diduga Syarif mengidap autisme atau mempunyai dunianya sendiri, untuk berkomunikasi dia hanya mengerti ucapan kedua orang tuanya," kata Fiska.

Sedangkan Ketua KJS Nurhamid, menjelaskan Syarif tidak masuk dalam kategori orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tapi masuk dalam kategori orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) atau halusinasi dan delusi atau waham.

"RSUD telah memberikan rujukan ke labolaturium untuk dilakukan pemerikaan lebih mendalam, rencananya pekan depan ada kemungkinan dirujuk ke poli jiwa," katanya.

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018