Sukabumi (Antaranews Jabar) - Warga Kampung Pamokoan, Kabupaten Sukabumi,Jawa Barat mengolah batang bambu menjadi produk kerajinan tangan yang bernilai ekonomi tinggi sebagai oleh-oleh khas daerah tersebut.

"Usaha kerajinan tangan dengan memanfaatkan bambu ini belum lama saya kembangkan baru sekitar lima bulan, ternyata peminatnya cukup banyak sehingga kami sekarang memproduksi secara massal sesuai permintaan," kata perajin bambu Sandi Pirmansyah di Sukabumi, Selasa.

Ide awal warga Desa Sukarame, Kecamatan Cisolok membuat kerajinan tangan berbahan dasar bambu ini berawal dirinya sering main ke tempat-tempat pariwisata dan terbesitlah ingin mencoba membuat kerajinan.

Selain itu, kampungnya yang berada di objek wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu ini mengilhami dirinya bahwa produknya ini bisa dijajakan atau dipromosikan kepada wisatawan yang datang.

Ternyata benar saja, hasil kreatifitas ini membuahkan hasil. Produknya ini langsung diterima oleh pasar dan pesananpun terus bertambah seiring semakin banyaknya warga dan wisatawan yang menyukai produknya tersebut.

Adapun bentuk kerajinan bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen, tetapi yang sering dibuat seperti tempat lampu, perahu dan lain-lain. Harganya pun terbilang murah hanya Rp250 ribu saja untuk satu unit.

Dengan adanya usaha yang dirintisnya tersebut juga membantu warga sekitar untuk diberdayakan membuat kerajian tangan bernilai ekonomi dan seni tinggi tersebut. Sehingga bisa menambah penghasilan bagi warga sekitar.

"Untuk sementara produk saya ini belum dipasarkan keluar daerah karena keterbatasan tenaga dan bahan, namun demikian saya ingin terus mengembangkan produk ini untuk menjadi cideramata khas Sukabumi," tambahnya.

Sementara, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan pemuda harus bisa memanfaatkan potensi yang ada, bahkan ia pun sudah menginstruksikan kepada pemerintah kecamatan dan kepala desa agar mendukung serta mengkomunikasikan berbagai potensi usaha yang ada di daerahnya.

"Kemajuan potensi suatu daerah harus dapat dirasakan oleh masyarakatnya. Hal ini tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah daerah tanpa adanya dukungan dari warga," katanya.

 

Pewarta: Aditia Aulia Rohman 

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018