Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menggelar operasi pasar murah kebutuhan pokok masyarakat dalam upaya mengantisipasi lonjakan harga menjelang perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.

"Kita mengantisipasi bersama Perum Bulog, BI dan binaan BI, akan melakukan bazar pasar murah," kata Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan E-commerce Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung, Iwan Rusmawan.

Menurut dia, bazar murah rutin dilakukan di waktu-waktu yang berpotensi terjadi pergerakan harga seperti awal tahun, pertengahan tahun (bulan puasa dan lebaran), dan akhir tahun.

Bazar murah berlangsung di UPT Balai Industri Promosi Disdagin Kota Bandung di Cigondewah pada 28-29 November 2018.

Adapun beberapa komoditas pokok yang dijual seperti beras, bawang, cabai, telor, minyak kelapa, dan gula.

"Besok itu kita maksimal di bawah harga eceran tertinggi(HET) atau di bawah HET, seperti gula pasir HET-nya Rp12.500 maksimal sebegitu, syukur-syukur di bawahnya," katanya.

Selain melakukan bazar murah, Disdagin juga akan bekerja sama dengan Satgas Pangan Polda Jabar untuk melakukan Sidak ke sejumlah distributor atau suplier apabila terjadi lonjakan harga yang tidak masuk akal.

"Minimal dengan adanya Sidak itu para distributor dan suplier nakal itu mereka takut. Karena Satgas pangan Polda Jabar menjanjikan jika ada kenaikan yang tidak wajar atau merangkak tidak wajar atau penimbunan kita langsung intervensi," ujar Iwan.

Harga kebutuhan pokok masyarakat saat ini yang mulai naik seperti cabai-cabaian. Dari hasil pemantauan Disdagin ke sejumlah pasar, harga cabai-cabaian mencapai Rp38.000 - Rp40.000 per Kg.

"Kalau normal Rp32.000 - Rp34.000 per Kg pada September 2018," kata Iwan.

 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018