Karawang (Antaranews Jabar) - PT Pupuk Kujang memiliki sekitar 116 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) binaan yang tersebar di sejumlah daerah sekitar Jawa Barat.
"Ratusan UMKM binaan Pupuk Kujang itu sampai saat ini masih aktif berproduksi," kata Manajer Humas dan Komunikasi PT Pupuk Kujang Ade Cahya, di Karawang, Senin.
Mayoritas UMKM yang dbina Pupuk Kujang itu bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Setiap UMKM binaan mendapatkan pinjaman modal usaha sesuai dengan proposal yang diajukan ke Pupuk Kujang.
Ia mengatakan di antara landasan kemitraan dengan UMKM itu ialah Permen Nomor 02/MBU/07/2017. Kerja sama ini, akan terus berlangsung. Seiring dengan positifnya iklim di dunia UMKM tersebut.
Dari 116 UMKM yang menjadi mitra binaan PT Pupuk Kujang, satu di antaranya berada di Kabupaten Kuningan, yakni perajin dari olahan jeruk nipis, UPPKS Jernip Kencana milik Nunung Nurhayati.
Pemilik perusahaan jeruk nipis peras (Jernip) Kencana di Dusun Wage, Desa/Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Nunung Nurhayati (62 tahun) mengatakan, usahanya ini dirintis sejak 1996 lalu.
"Usaha ini sempat fluktuasi karena modanya minim. Tetapi, saat ini usaha kita cenderung stabil, sejak menjadi mitra binaan PT Pupuk Kujang," kata dia.
Ia mengatakan saat ini dalam sebulan, usahanya ini mampu memproduksi 3-4 ton jeruk nipis segar. Jeruk nipis ini diolah menjadi minuman dengan rasa asam dipadukan dengan manis.
Dari bahan baku sekitar 4 ton jeruk nipis menghasilkan 1.000 dus. Untuk satu dusnya, berisi 12 botol yang kapasitasnya 630 ml per botol.
Untuk pasar olahan jeruk nipis ini masih didominasi kebutuhan lokal warga Jawa Barat dan Jakarta. Namun, air jeruk nipis segar ini juga sudah menembus pasar Jateng, Sulawesi dan Bali.
"Ke luar negeri juga sudah, tapi masih dibawa oleh perorangan sebagai oleh-oleh. Seperti, ke Jepang dan Korea Selatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Ratusan UMKM binaan Pupuk Kujang itu sampai saat ini masih aktif berproduksi," kata Manajer Humas dan Komunikasi PT Pupuk Kujang Ade Cahya, di Karawang, Senin.
Mayoritas UMKM yang dbina Pupuk Kujang itu bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Setiap UMKM binaan mendapatkan pinjaman modal usaha sesuai dengan proposal yang diajukan ke Pupuk Kujang.
Ia mengatakan di antara landasan kemitraan dengan UMKM itu ialah Permen Nomor 02/MBU/07/2017. Kerja sama ini, akan terus berlangsung. Seiring dengan positifnya iklim di dunia UMKM tersebut.
Dari 116 UMKM yang menjadi mitra binaan PT Pupuk Kujang, satu di antaranya berada di Kabupaten Kuningan, yakni perajin dari olahan jeruk nipis, UPPKS Jernip Kencana milik Nunung Nurhayati.
Pemilik perusahaan jeruk nipis peras (Jernip) Kencana di Dusun Wage, Desa/Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Nunung Nurhayati (62 tahun) mengatakan, usahanya ini dirintis sejak 1996 lalu.
"Usaha ini sempat fluktuasi karena modanya minim. Tetapi, saat ini usaha kita cenderung stabil, sejak menjadi mitra binaan PT Pupuk Kujang," kata dia.
Ia mengatakan saat ini dalam sebulan, usahanya ini mampu memproduksi 3-4 ton jeruk nipis segar. Jeruk nipis ini diolah menjadi minuman dengan rasa asam dipadukan dengan manis.
Dari bahan baku sekitar 4 ton jeruk nipis menghasilkan 1.000 dus. Untuk satu dusnya, berisi 12 botol yang kapasitasnya 630 ml per botol.
Untuk pasar olahan jeruk nipis ini masih didominasi kebutuhan lokal warga Jawa Barat dan Jakarta. Namun, air jeruk nipis segar ini juga sudah menembus pasar Jateng, Sulawesi dan Bali.
"Ke luar negeri juga sudah, tapi masih dibawa oleh perorangan sebagai oleh-oleh. Seperti, ke Jepang dan Korea Selatan," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018