Bandung (Antaranews Jabar) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari menyampaikan keprihatinannya dan berduka atas eksekusi mati terhadap tenaga kerja wanita (TWK) asal Kabupaten Majalengka, Tuti Tursilawati oleh pemerintah Arab Saudi.
"Tentunya ini adalah sebuah keprihatinan, atas nama pribadi dan lembaga saya turut berduka. Ini keprihatinan atas yang menimba salah seorang warga Jawa Barat, terlebih prosesnya (eksekusi) tanpa pemberitahuan kepada keluarga almarhumah Tuti Tursilawati di Majalengka ya," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Kamis.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini menuturkan dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengunjungi keluarga Tuti Tursilawati di Kabupaten Majalengka.
"Insya Allah dalam pekan-pekan depan saya akan mencoba mengunjungi keluarga almarhumah Tuti Tursilawati di Kabupaten Majalengka," kata Ineu.
Terkait rencana Pemprov Jawa Barat yang akan mengusulkan dilakukan kajian moratorium pengiriman TKW ke luar negeri, Ineu mengatakan hal tersebut harus benar-benar dikaji lebih mendalam sebelum akhirnya diputuskan untuk melakukan moratorium.
"Maksud saya perlu ada kajian atau pembahasan yang sangat mendalam. Karena jika diputuskan ada moratorium, ini artinya tidak ada lagi pengiriman TKW kan. Secara pribadi dan lembaga, tentunya kami tidak mau lagi ada kejadian seperti itu lagi (TKW dieksekusi)," kata dia.
Menurut dia, eksekusi terhadap Tuti Tursilawati oleh pemerintah Arab Saudi bisa menjadi bahan evaluasi untuk pihak-pihak terkait agar tidak ada lagi kasus serupa menimpa para "pahlawan devisa" di negara ini.
"Tentunya ini sebagai evaluasi, ini sebagai bahan kajian. Saya ingin ada analisa mendalam soal ini. Dan saya yakin kita semua berharap kasus serupa tidak terulang kembali," ujar Ineu.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemprov Jawa Barat akan mengkaji moratorium pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri untuk melindungi para TKW dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Atas peristiwa ini (TKW Tuti Tursilawati yang meninggal dunia karena dieksekusi), kami akan melakukan studi moratorium pengiriman TKW ke luar negeri. Tapi jangka panjangnya kami bertekad lima tahun sedang men-study moratorium tidak boleh ada pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri yang rawan seperti ini," kata Gubernur Emil, di Bandung, kemarin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Tentunya ini adalah sebuah keprihatinan, atas nama pribadi dan lembaga saya turut berduka. Ini keprihatinan atas yang menimba salah seorang warga Jawa Barat, terlebih prosesnya (eksekusi) tanpa pemberitahuan kepada keluarga almarhumah Tuti Tursilawati di Majalengka ya," kata Ineu Purwadewi Sundari, di Bandung, Kamis.
Politisi perempuan dari Fraksi PDIP DPRD Jawa Barat ini menuturkan dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengunjungi keluarga Tuti Tursilawati di Kabupaten Majalengka.
"Insya Allah dalam pekan-pekan depan saya akan mencoba mengunjungi keluarga almarhumah Tuti Tursilawati di Kabupaten Majalengka," kata Ineu.
Terkait rencana Pemprov Jawa Barat yang akan mengusulkan dilakukan kajian moratorium pengiriman TKW ke luar negeri, Ineu mengatakan hal tersebut harus benar-benar dikaji lebih mendalam sebelum akhirnya diputuskan untuk melakukan moratorium.
"Maksud saya perlu ada kajian atau pembahasan yang sangat mendalam. Karena jika diputuskan ada moratorium, ini artinya tidak ada lagi pengiriman TKW kan. Secara pribadi dan lembaga, tentunya kami tidak mau lagi ada kejadian seperti itu lagi (TKW dieksekusi)," kata dia.
Menurut dia, eksekusi terhadap Tuti Tursilawati oleh pemerintah Arab Saudi bisa menjadi bahan evaluasi untuk pihak-pihak terkait agar tidak ada lagi kasus serupa menimpa para "pahlawan devisa" di negara ini.
"Tentunya ini sebagai evaluasi, ini sebagai bahan kajian. Saya ingin ada analisa mendalam soal ini. Dan saya yakin kita semua berharap kasus serupa tidak terulang kembali," ujar Ineu.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemprov Jawa Barat akan mengkaji moratorium pengiriman Tenaga Kerja Wanita (TKW) ke luar negeri untuk melindungi para TKW dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Atas peristiwa ini (TKW Tuti Tursilawati yang meninggal dunia karena dieksekusi), kami akan melakukan studi moratorium pengiriman TKW ke luar negeri. Tapi jangka panjangnya kami bertekad lima tahun sedang men-study moratorium tidak boleh ada pengiriman tenaga kerja wanita ke luar negeri yang rawan seperti ini," kata Gubernur Emil, di Bandung, kemarin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018