Bandung (Antaranews Jabar) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Bandung menyalurkan beasiswa kepada 226 pelajar dengan total nilai Rp495.750.000.
Kepala Sub Bagian Bina Sosial Keagamaan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Kota Bandung Latief di Bandung, Rabu, mengatakan Baznas membagi beasiswa tersebut ke dalam dua golongan penerima zakat, yaitu golongan yang berutang (gharimin) dan golongan sabilillah.
"Gharimin itu untuk mereka yang menunggak uang sekolah. Jadi ada tagihannya. Kemudian mereka meminta bantuan ke Baznas. Baznas langsung menyalurkan bantuan ke sekolah, tidak melalui orang tua atau siswa," ujar dia di Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung.
Beasiswa untuk golongan gharimin diberikan kepada 131 siswa yang terdiri atas satu siswa SD, 41 siswa SMP, dan 89 siswa SMA dengan nilai total bantuan Rp215.750.000.
Untuk golongan sabilillah, Baznas memberikan bantuan kepada 95 mahasiswa S-1 dan S-2. Besaran bantuan ditentukan berdasarkan pengajuan pemohon beasiswa dan terverifikasi oleh Baznas. Beasiswa diberikan kepada 94 mahasiswa program S1 dan satu mahasiswa program S2.
"Untuk mahasiswa juga diberikan bantuan pendidikan. Biasanya mereka mengajukan ke Baznas. Tapi maksimal satu tahun satu kali, karena agar bergiliran dengan mahasiswa lain yang juga membutuhkan," katanya.
Selain bantuan pendidikan yang termasuk ke dalam program Bandung Cerdas, Baznas Kota Bandung juga menyalurkan bantuan melalui empat program lainnya, antara lain Bandung Sehat, Bandung Peduli, dan Bandung Taqwa.
"Golongan fakir dan miskin tetap kita bantu. Ada yang dalam bentuk dana, ada yang bentuknya bantuan modal," ujarnya.
Pada periode penyaluran kali ini, ada 567 orang miskin tersantuni dan 285 orang yang diberi bantuan modal kerja. Ada pula bantuan pengobatan rumah sakit untuk 15 warga.
"Periode ini ada Rp1,57 miliar tersalurkan kepada 1.152 penerima manfaat. Mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban mereka, dan masyarakat juga bisa lebih sadar untuk berzakat dan bersedekah agar kita bisa membantu lebih banyak warga," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Kepala Sub Bagian Bina Sosial Keagamaan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kemasyarakatan Kota Bandung Latief di Bandung, Rabu, mengatakan Baznas membagi beasiswa tersebut ke dalam dua golongan penerima zakat, yaitu golongan yang berutang (gharimin) dan golongan sabilillah.
"Gharimin itu untuk mereka yang menunggak uang sekolah. Jadi ada tagihannya. Kemudian mereka meminta bantuan ke Baznas. Baznas langsung menyalurkan bantuan ke sekolah, tidak melalui orang tua atau siswa," ujar dia di Masjid Al-Ukhuwah Kota Bandung.
Beasiswa untuk golongan gharimin diberikan kepada 131 siswa yang terdiri atas satu siswa SD, 41 siswa SMP, dan 89 siswa SMA dengan nilai total bantuan Rp215.750.000.
Untuk golongan sabilillah, Baznas memberikan bantuan kepada 95 mahasiswa S-1 dan S-2. Besaran bantuan ditentukan berdasarkan pengajuan pemohon beasiswa dan terverifikasi oleh Baznas. Beasiswa diberikan kepada 94 mahasiswa program S1 dan satu mahasiswa program S2.
"Untuk mahasiswa juga diberikan bantuan pendidikan. Biasanya mereka mengajukan ke Baznas. Tapi maksimal satu tahun satu kali, karena agar bergiliran dengan mahasiswa lain yang juga membutuhkan," katanya.
Selain bantuan pendidikan yang termasuk ke dalam program Bandung Cerdas, Baznas Kota Bandung juga menyalurkan bantuan melalui empat program lainnya, antara lain Bandung Sehat, Bandung Peduli, dan Bandung Taqwa.
"Golongan fakir dan miskin tetap kita bantu. Ada yang dalam bentuk dana, ada yang bentuknya bantuan modal," ujarnya.
Pada periode penyaluran kali ini, ada 567 orang miskin tersantuni dan 285 orang yang diberi bantuan modal kerja. Ada pula bantuan pengobatan rumah sakit untuk 15 warga.
"Periode ini ada Rp1,57 miliar tersalurkan kepada 1.152 penerima manfaat. Mudah-mudahan bisa membantu meringankan beban mereka, dan masyarakat juga bisa lebih sadar untuk berzakat dan bersedekah agar kita bisa membantu lebih banyak warga," kata dia.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018