Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus menyosialisasikan upaya mitigasi pada seluruh elemen masyarakat agar menjadi bekal saat menghadapi bencana dan meminimalisir dampak yang terjadi.
"Intinya masyarakat tenang menghadapi bencana yang terjadi, jadi nggak panik," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Sihar mengatakan, sosialisasi terus dilakukan terutama di instansi-instansi pendidikan dari tingkat sekolah, perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan.
Dengan adanya sosialisasi ini ia berharap masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana suatu waktu terjadi di Kota Bandung.
"Bencana pasti ada, caranya kita menghadapi dengan tenang. Harus mengerti apa yang harus disiapkan," katanya.
Menurutnya, hotel maupun perkantoran di Kota Bandung sudah memiliki papan informasi seperti petunjuk arah jalur evakuasi. Namun tata cara penyelamatan diri pun harus tetap disosialisasikan.
Ia mencontohkan, ketika terjadi gempa, bangunan, langit-langit yang tidak memiliki struktur rancang yang kokoh akan runtuh menimpa benda di bawahnya. Untuk itu perlu kesigapan untuk menyelamatkan diri.
"Kita tetap memberikan materi sampai masyarakat paham. Apa yang harus dilakukan sampai menyelamatkan diri," katanya.
Selain itu, masyarakat juga bisa menyimpan aplikasi Emergency Call 113. Aplikasi kni dapat memberikan pelayanan dan memudahkan masyarakat untuk melapor saat terjadi bencana atau memerlukan bantuan.
"Dengan aplikasi ini masyarakat akan lebih mudah melaporkan peristiwa contohnya kebakaran. Itu dapat mempercepat respons dari petugas Damkar untuk datang ke lokasi kejadian," ujar Sihar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Intinya masyarakat tenang menghadapi bencana yang terjadi, jadi nggak panik," kata Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Sihar Pandapotan Sitinjak, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat.
Sihar mengatakan, sosialisasi terus dilakukan terutama di instansi-instansi pendidikan dari tingkat sekolah, perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan.
Dengan adanya sosialisasi ini ia berharap masyarakat tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana suatu waktu terjadi di Kota Bandung.
"Bencana pasti ada, caranya kita menghadapi dengan tenang. Harus mengerti apa yang harus disiapkan," katanya.
Menurutnya, hotel maupun perkantoran di Kota Bandung sudah memiliki papan informasi seperti petunjuk arah jalur evakuasi. Namun tata cara penyelamatan diri pun harus tetap disosialisasikan.
Ia mencontohkan, ketika terjadi gempa, bangunan, langit-langit yang tidak memiliki struktur rancang yang kokoh akan runtuh menimpa benda di bawahnya. Untuk itu perlu kesigapan untuk menyelamatkan diri.
"Kita tetap memberikan materi sampai masyarakat paham. Apa yang harus dilakukan sampai menyelamatkan diri," katanya.
Selain itu, masyarakat juga bisa menyimpan aplikasi Emergency Call 113. Aplikasi kni dapat memberikan pelayanan dan memudahkan masyarakat untuk melapor saat terjadi bencana atau memerlukan bantuan.
"Dengan aplikasi ini masyarakat akan lebih mudah melaporkan peristiwa contohnya kebakaran. Itu dapat mempercepat respons dari petugas Damkar untuk datang ke lokasi kejadian," ujar Sihar.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018