Cianjur (Antaranews Jabar) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Cianjur, Jawa Barat, menargetkan terbentuknya kelompok warga peduli AIDS di wilayah rawan perilaku seks bebas dan penularan HIV/AIDS.

"Mereka akan menjadi perpanjangan tangan untuk sosialisasi dan antisipasi penyebaran HIV/AIDS yang akan dilakukan KPA dan dinas terkait di Pemkab Cianjur," kata Sekretaris KPA Cianjur, Hilman di Cianjur, Senin.

Ia menuturkan, saat ini sudah ada 12 desa yang membentuk warga peduli AIDS seperti Kecamatan Cipanas, Pacet, Mande, Sukaluyu dan Cianjur.?

"Namun yang sudah terbentuk tidak hanya daerah-daerah rawan, tapi termasuk daerah yang warganya inisiatif untuk melakukan pencegahan," katanya.

Setiap desa, tambah dia, terdapat belasan hingga puluhan orang warga yang berbagung, sehingga dapat menjadi percontohan untuk warga di wilayah lain terkait kepedulian untuk melakukan pencegahan penularan HIV/AIDS.

"Kami menargetkan daerah rawan terlebih dahulu, ke depannya diharapkan semua desa terbentuk kelompok kesiagaan mengantisipasi penyebaran HIV/AIDS," katanya.?

Setiap tahun jumlah pengungkapan Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) baru terus bertambah, tercatat hingga pertengahan tahun totalnya mencapai puluhan orang didominasi pengidap seks menyimpang.

"Penyumbang terbesar dari lelaki seks lelaki (LSL) setelah mereka terbuka. Pada triwulan ketiga jumlahnya masih dirangkum, tapi dipastikan bertambah, karena pada triwulan ke dua jumlahnya mencapai 57 ODHA baru," katanya.

Ia menjelaskan, jumlah ODHA tahun ini berpotensi lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, namun kurang gencarnya tes VCT membuat masih banyak yang belum ditemukan.?

"Potensinya tinggi, apalagi dengan terungkapnya penambahan data LSL. Jumlahnya yang semakin banyak biasanya ODHA baru semakin bertambah," katanya.

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018