Garut (Antaranews Jabar) - Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna menyatakan, tidak bisa mengabulkan tuntutan masyarakat untuk menahan kepala Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat diduga berperilaku arogan sehingga membuat masyarakat kecewa dan tidak senang dipimpin kepala desa ini.

"Masyarakat menyampaikan agar bisa ditahan, tapi kami sampaikan tidak bisa ditahan, tidak sembarangan begitu saja," kata Kapolres, saat menanggapi persoalan aksi warga yang menyegel kantor desa karena kecewa terhadap kepala Desa Sancang, di Garut, Selasa.

Ia menuturkan, sejumlah warga melakukan aksi menyegel kantor Desa Sancang karena kecewa terhadap kepala desa yang menunjukkan sikap arogan kepada masyarakat.

Puncak kekecewaan warga, kata dia, terjadi saat kepala desa mengemudikan mobilnya cukup kencang di tengah kerumunan warga yang sedang menggelar perlombaan dalam rangka merayakan peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Laju kendaraan yang dikemudikan kepala desa tersebut, kata dia, membuat warga tidak senang, hingga akhirnya melakukan aksi menyegel kantor desa, Senin (20/8), sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepala desanya.

"Penyegelan ini ada sebab akibat, kepala desa ini sudah sering berbuat arogan, disinyalir sering mabuk-mabukan, jadi ada unsur ketidakpercayaan masyarakat," katanya pula.

Dia menyatakan pula, aksi warga tersebut membuat jajarannya dan TNI siap siaga untuk mengamankan kawasan Desa Sancang.

Selanjutnya, kata Kapolres, pihak Polri dan TNI setempat beserta tokoh masyarakat melakukan pertemuan hingga akhirnya disepakati kantor desa tetap dibuka untuk melayani masyarakat.

"Hasil pertemuan itu, masyarakat mengerti dan paham, kaitan dengan kantor desa sudah dibuka oleh masyarakat," katanya lagi.



 

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018