Garut (Antaranews Jabar) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan lokasi galian pasir di Tutugan Leles rawan bencana longsor, sehingga masyarakat maupun pekerja harus meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bahaya di lokasi tersebut.

"Memang bahaya di sana, bahaya, bahaya," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Dadi Djakaria saat ditemui usai peresmian Rumah Susun Margawati, Kecamatan Garut Kota, Rabu.

Ia menuturkan, Kabupaten Garut memiliki banyak ancaman bencana alam di antaranya pergerakan tanah atau longsor sehingga perlu diwaspadai.

Salah satunya, kata dia, lokasi penambangan pasir juga bisa berbahaya jika dalam pengerjaannya tidak hati-hati atau tidak mengedepankan keselamatan saat bekerja.

"Perlu kehati-hatian, sekaligus imbauan kepada pengusaha, senantiasa jaminan keselamatan para pekerja," katanya.

Ia mengimbau, masyarakat yang berada di lokasi rawan longsor sebaiknya menghindar karena ancaman longsor tidak dapat diprediksi.

"Namanya longsoran, pergerakan tanah tidak bisa diprediksi, meskipun ada alat pendeteksi, tapi tetap harus waspada," katanya.

Terkait ada bencana longsor di lokasi galian pasir Tutugan Leles, Dadi mengaku belum mendapatkan laporannya.

"Akan telusuri, nanti akan kita cek, belum ada laporan dari camat," katanya.

Sebelumnya, seorang sopir truk Haris warga Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat yang sedang mengantre untuk mengangkut pasir tewas setelah tertimpa batu akibat longsoran pasir di lokasi penambangan pasir Tutugan Leles, Selasa (7/8) dini hari.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, saat sedang mengantre mengisi pasir bersama beberapa truk lainnya di lokasi penambangan pasir tidak jauh dari Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Leles.

Saat kejadian korban sedang berada di dalam truk, korban sempat melajukan kendaraannya, tetapi tidak mampu menghindari longsoran batu.

Selanjutnya korban dibawa ke rumah sakit, sedangkan lokasi galian pasir ditutup tidak ada aktivitas.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018