Bandung (Antaranews Jabar) - Sebuah kafe di Jalan Dago Pakar Utara, Dago Atas, Kota Bandung, Jawa Barat, bernama Utara Cafe, menyuguhkan konsep unik yakni mengusung konsep khas rumah orang Eskimo berpadu dengan city view Kota Kembang Bandung untuk pengunjung.
Utara Cafe menyuguhkan tempat makan dengan nuansa rumah Igloo Eskimo yang menjadi ciri khas dari tempat wisata tersebut.
Bila Rumah Igloo pada umumnya terbuat dari balok es, pemilik Utara Cafe menyiasatinya dengan menggunakan plastik tebal di bagian tengah hingga atap dan batu bata dibagian bawahnya agar terkesan mirip balok-balok es pada Rumah Igloo.
Di sana juga terdapat tiga konsep tempat, yaitu indoor pada Rumah Igloo, outdoor dengan bangku taman yang dihiasi lampu gantung dan semi outdoor bangku taman yang memiliki atap dengan sisi samping terbuka.
Pemilik Utara Cafe Haris Kurniadi, di Bandung, Rabu, menuturkan kafe tersebut berdiri sejak Mei 2018.
"Utara Cafe buka setiap hari dari 11.00 hingga 21.00 WIB dan bila akhir pekan kami beroperasi hingga pukul 22.00," kata dia.
Jika tiba sebelum matahari tenggelam pengunjung dapat melihat landscape Kota Bandung yang sungguh cantik, tetapi dari kafe ini tidak dapat melihat matahari tenggelam dikarenakan bangunannya yang membelakangi tenggelamnya matahari.
Menu makanan utama yang disajikan berupa makanan Jepang seperti Shabu, Suki dan BBQ hingga cemilan khas Bandung dan harga sajian kulinernya mulai ?Rp15.000 hingga Rp65.000.
Salah seorang pengunjung Alda mengaku terpukau dengan konsep unik yang disuguhkan oleh Utara Cafe.
"Pemandangannya indah, apalagi kalau malam hari kita bisa ngelihat pemandangan city light Kota Bandung, tapi kalau buat sunset di sini gak bisa nikmatin soalnya ada dibelakang bangunan kafenya," kata Alda.
Untuk sampai ke Utara Cafe kita bisa menggunakan jalur utama Dago Atas, jika titik pemberangkatan dari Jalan Dipatiukur kita bisa melewati Jalan Dago atau Ir H Djuanda, lalu menuju jalan Bukit Pakar Utara.
Jika ?telah sampai di jalan Bukit Pakar Utara kita hanya perlu menyusuri jalan saja, karena hanya ada satu akses, dan akses menuju Utara Cafe ini cukup jauh dan juga tidak begitu ramai.
"Jalanannya sepi sih, jadi kita harus ekstra hati-hati kalau pulang atau ke tempat ini malam hari. Soalnya gak ada lampu jalan di sisi-sisi jalannya, cuma pepohonan aja di kanan kiri. Tapi cukup puas walaupun jalannya lumayan jauh dan sepi, tempatnya bagus," kata Alda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Utara Cafe menyuguhkan tempat makan dengan nuansa rumah Igloo Eskimo yang menjadi ciri khas dari tempat wisata tersebut.
Bila Rumah Igloo pada umumnya terbuat dari balok es, pemilik Utara Cafe menyiasatinya dengan menggunakan plastik tebal di bagian tengah hingga atap dan batu bata dibagian bawahnya agar terkesan mirip balok-balok es pada Rumah Igloo.
Di sana juga terdapat tiga konsep tempat, yaitu indoor pada Rumah Igloo, outdoor dengan bangku taman yang dihiasi lampu gantung dan semi outdoor bangku taman yang memiliki atap dengan sisi samping terbuka.
Pemilik Utara Cafe Haris Kurniadi, di Bandung, Rabu, menuturkan kafe tersebut berdiri sejak Mei 2018.
"Utara Cafe buka setiap hari dari 11.00 hingga 21.00 WIB dan bila akhir pekan kami beroperasi hingga pukul 22.00," kata dia.
Jika tiba sebelum matahari tenggelam pengunjung dapat melihat landscape Kota Bandung yang sungguh cantik, tetapi dari kafe ini tidak dapat melihat matahari tenggelam dikarenakan bangunannya yang membelakangi tenggelamnya matahari.
Menu makanan utama yang disajikan berupa makanan Jepang seperti Shabu, Suki dan BBQ hingga cemilan khas Bandung dan harga sajian kulinernya mulai ?Rp15.000 hingga Rp65.000.
Salah seorang pengunjung Alda mengaku terpukau dengan konsep unik yang disuguhkan oleh Utara Cafe.
"Pemandangannya indah, apalagi kalau malam hari kita bisa ngelihat pemandangan city light Kota Bandung, tapi kalau buat sunset di sini gak bisa nikmatin soalnya ada dibelakang bangunan kafenya," kata Alda.
Untuk sampai ke Utara Cafe kita bisa menggunakan jalur utama Dago Atas, jika titik pemberangkatan dari Jalan Dipatiukur kita bisa melewati Jalan Dago atau Ir H Djuanda, lalu menuju jalan Bukit Pakar Utara.
Jika ?telah sampai di jalan Bukit Pakar Utara kita hanya perlu menyusuri jalan saja, karena hanya ada satu akses, dan akses menuju Utara Cafe ini cukup jauh dan juga tidak begitu ramai.
"Jalanannya sepi sih, jadi kita harus ekstra hati-hati kalau pulang atau ke tempat ini malam hari. Soalnya gak ada lampu jalan di sisi-sisi jalannya, cuma pepohonan aja di kanan kiri. Tapi cukup puas walaupun jalannya lumayan jauh dan sepi, tempatnya bagus," kata Alda.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018