Garut (Antaranews Jabar) - Ratusan warga mengantre untuk mendapatkan air bersih bantuan dari Kepolisian Resor Garut di daerah rawan air akibat musim kemarau di Kampung Babakan Panjang, Desa Kertajaya, Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa.
Seorang warga yang antre air bersih, Wanah (70) mengatakan, sudah berjam-jam bersama warga lainnya untuk menunggu pembagian air bersih bantuan dari kepolisian yang didistribusikan menggunakan kendaraan tangki.
"Alhamdulillah ada bantuan air, karena selama kemarau ini warga susah air," kata Wanah di sela-sela mengantre air di pinggir jalan Babakan Panjang.
Warga lainnya yang ikut berjejer menunggu pembagian air, Rusmiti (60) mengatakan, di rumahnya sudah tidak ada air sumur akibat musim kemarau.
Selama itu, kata dia, terpaksa setiap hari meminta air ke tetangga atau ke masjid hanya untuk kebutuhan minum dan memasak, sedangkan mencuci pakaian harus pergi ke sungai.
"Di rumah sudah tidak ada air, kalau butuh air untuk minum kadang minta ke yang lain," kata wanita lanjut usia itu.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, bantuan air bersih tersebut merupakan inisiatif polisi untuk membantu warga yang daerahnya sudah kesulitan air bersih akibat kemarau.
Kapolres mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Garut kesulitan mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan pokok untuk minum, memasak atau kebutuhan pribadi lainnya.
"Ya, saya prihatin dengan kondisi seperti ini, makanya saya distribusikan air," katanya.
Ia menyampaikan, pendistribusian air ke desa tersebut baru pertama kali, rencananya akan membagikan air ke daerah yang dilaporkan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Dia berharap, bantuan air bersih, sekaligus membagikan kebutuhan pangan bagi masyarakat tersebut dapat mengurangi beban hidup warga di daerah rawan air.
"Bakti sosial Polres ini rutinitas kita untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat, terutama yang kekurangan air," katanya.
Camat Cibatu, Sardiman Tanjung mengatakan, Desa Kertajaya merupakan salah satu desa di Cibatu yang rawan kekeringan pada musim kemarau sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Persoalan itu, kata dia, selalu terjadi setiap tahunnya, dan sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera menanggulangi kasus rawan air bersih tersebut.
"Kita sudah komunikasi ke BPBD, untuk solusinya instan saja dengan mendistribusikan air, seperti ada kegiatan sosial seperti ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Seorang warga yang antre air bersih, Wanah (70) mengatakan, sudah berjam-jam bersama warga lainnya untuk menunggu pembagian air bersih bantuan dari kepolisian yang didistribusikan menggunakan kendaraan tangki.
"Alhamdulillah ada bantuan air, karena selama kemarau ini warga susah air," kata Wanah di sela-sela mengantre air di pinggir jalan Babakan Panjang.
Warga lainnya yang ikut berjejer menunggu pembagian air, Rusmiti (60) mengatakan, di rumahnya sudah tidak ada air sumur akibat musim kemarau.
Selama itu, kata dia, terpaksa setiap hari meminta air ke tetangga atau ke masjid hanya untuk kebutuhan minum dan memasak, sedangkan mencuci pakaian harus pergi ke sungai.
"Di rumah sudah tidak ada air, kalau butuh air untuk minum kadang minta ke yang lain," kata wanita lanjut usia itu.
Kepala Kepolisian Resor Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, bantuan air bersih tersebut merupakan inisiatif polisi untuk membantu warga yang daerahnya sudah kesulitan air bersih akibat kemarau.
Kapolres mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Garut kesulitan mendapatkan air bersih sebagai kebutuhan pokok untuk minum, memasak atau kebutuhan pribadi lainnya.
"Ya, saya prihatin dengan kondisi seperti ini, makanya saya distribusikan air," katanya.
Ia menyampaikan, pendistribusian air ke desa tersebut baru pertama kali, rencananya akan membagikan air ke daerah yang dilaporkan warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Dia berharap, bantuan air bersih, sekaligus membagikan kebutuhan pangan bagi masyarakat tersebut dapat mengurangi beban hidup warga di daerah rawan air.
"Bakti sosial Polres ini rutinitas kita untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat, terutama yang kekurangan air," katanya.
Camat Cibatu, Sardiman Tanjung mengatakan, Desa Kertajaya merupakan salah satu desa di Cibatu yang rawan kekeringan pada musim kemarau sehingga warga kesulitan mendapatkan air bersih.
Persoalan itu, kata dia, selalu terjadi setiap tahunnya, dan sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Garut untuk segera menanggulangi kasus rawan air bersih tersebut.
"Kita sudah komunikasi ke BPBD, untuk solusinya instan saja dengan mendistribusikan air, seperti ada kegiatan sosial seperti ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018