Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Chongqing, China, menandatangani perjanjian kerja sama (MoU) di bidang pariwisata sekaligus merupakan bentuk kesepakatan untuk memperketat pasar penyedia layanan paket tur pariwisata di sana.

"Kerja sama ini berdasarkan di Chongqing banyak agen tur dan travel dengan tujuan Indonesia yang tidak terdaftar dan tidak menyediakan asuransi, sehingga jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, negara lah yang harus menanggungnya," kata Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa dalam siaran persnya, Sabtu.

Iwa mengungkapkan bahwa hubungan kerja sama antara Jabar dan Chongqing sebagai sister province sudah terjalin harmonis dalam tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, menurut Iwa, Gubernur Jawa Barat saat itu Ahmad Heryawan telah menandatangani perjanjian kerja sama di Chongqing dalam berbagai bidang kerja sama, sehingga Iwa berharap perjanjian kerja sama kali ini juga akan saling menguntungkan kedua belah pihak.

"Pada tanggal 8 Mei 2017 telah diselenggarakan penandatanganan perjanjian kerja sama antara provinsi Jawa Barat dan Chongqing, yang ditandatangani oleh Gubernur Jawa Barat (saat itu) Ahmad Heryawan dan Walikota Chongqing dengan bidang kerja sama pendidikan, pariwisata, kebudayaan, perdagangan, investasi, transportasi, penataan pedesaan dan perkotaan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujar Iwa.

"Semoga ke depan dapat mendorong terlaksananya kegiatan dan program lainnya yang menguntungkan bagi kedua belah pihak seperti yang kita bahas pada pertemuan kali ini," lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Chongqing Qu Qian menyatakan pihaknya sangat menyetujui hasil diskusi antar kedua pihak tersebut.

Ia pun menyarankan agar pihak pemerintah Indonesia dapat membuka konsulat jenderal Republik Indonesia di kota Chongqing, guna meningkatkan hubungan kerja sama kedua belah pihak.

"Tadi juga telah disampaikan oleh Pak Iwa agar kita mempererat hubungan kerja sama, maka dari itu saya rasa hal ini dapat diwujudkan dengan pemerintah Indonesia membuka konsulat jenderal Republik Indonesia di kota Chongqing," kata Qu Qian.

Qu Qian juga mengatakan, pihaknya telah menemui Direktur Asia Timur dan Pasifik Kementerian Luar Negeri RI Edi Yusuf, guna menyampaikan aspirasinya untuk memperkuat interaksi dan kerja sama antarkota dan daerah.

Qu Qian menginginkan adanya kerja sama antara Kabupaten Garut dengan salah satu daerah di Chongqing, Uloong.

"Kami sudah berkunjung ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta dan bertemu dengan Bapak Edi Yusuf, untuk menyampaikan pemikiran kami untuk menjalin kerja sama antara Garut dan satu daerah kami yang bernama Uloong, karena keduanya memiliki kesamaan yang sangat mirip," katanya.

Pihak Chongqing menuturkan ada dua cara guna memberantas agen tur dan travel nakal tersebut, yaitu melalui pihak pemerintah setempat yang menimpakan sanksi denda dan penutupan permanen agen tur dan travel, serta melalui kerja sama dengan pemerintah luar negeri dalam mengadakan penyelidikan dan pengaturan bersama, seperti MoU yang dilaksanakan kali ini.

Selain itu, dibahas pula kerja sama sarana pariwisata dengan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dimana salah satu maskapai China, Shaman Airlines, akan membuka rute penerbangan baru ke Asia Tenggara, termasuk ke Jawa Barat.

Meski belum bisa ditentukan jumlah pastinya, namun pihak Chongqing memastikan adanya bantuan dana pembukaan rute baru, guna menyediakan sarana pariwisata dari Chongqing ke Jawa Barat.

Kota Chongqing merupakan satu-satunya kota di barat daya Tiongkok yang diatur langsung oleh pemerintah pusat. Luas kota Chongqing adalah 82.300 km persegi, dengan jumlah penduduk sebanyak 33,9 juta jiwa. Kemiripan kondisi geografis dan geologis-lah yang menarik perhatian Qu Qian untuk bekerja sama dengan Jawa Barat.

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018