Bandung (Antaranews Jabar) - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) menyatakan jumlah pelaku usaha di Kota Bandung dinilai masih minim, yakni berdasarkan sensus BPS tahin 2016, jumlahnya baru mencapai empat persen atau sekitar 90 ribu. 

"Padahal, Kota Kembang Bamfimg menjadi destinasi wisata favorit karena terkenal akan fesyen, kuliner dan hiburan lainnya," kata Ketua Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) Kota Bandung Dendy Akad Buldansyah usai Pelantikan Pengurus Japnas Kota Bandung di Kota Bandung, Selasa.

Menurut dia, idealnya jumlah pelaku usaha di Kota Bandung itu di atas lima persen dari jumlah penduduk atau lebih dari 100 ribu.

Dendy mengatakan sebagian besar pelaku usaha di Kota Bandung merupakan pedagang sehingga hanya mendapatkan sedikit nilai tambah. Bahkan, sebagian besar barang yang dijualnya juga merupakan barang impor.

Kondisi tersebut, kata dia, terjadi karena pelaku usaha belum  merubah mind set menjadi pengusaha dan juga para pelaku juga tidak memiliki daya saing yang kuat sehingga tidak punya rasa percaya diri untuk berkompetisi.

"Kami akan berupaya merubah mind set dari pedagang menjadi pengusaha. Harus memikirkan cash flow, manajemen, SDM, dan lainnya," kata Dendy.

Pihaknya akan menumbuhkan wirausaha baru dengan melakukan road show ke perguruan tinggi negeri maupun swasta di Kota Bandung dan mahasiswa akan diberi pemahaman mengenai dunia usaha agar kelak para lulusan punya pilihan selain menjadi pekerja.

Selain itu, lanjut Dendy, pihaknya juga akan merangkul pelaku usaha besar agar mau melakukan pembinaan sehingga pelaku kecil bisa naik kelas.

"Jadi akan kita dorong agar pelaku usaha naik kelas. Apabila usahanya maju maka semakin banyak lapangan pekerjaan tersedia sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Kota Bandung," kata Dandy.


 

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018