Bandung (Antaranews Jabar) - Presenter yang juga merupakan seorang dokter, Lula Kamal mengatakan mayoritas usia produksi (sampai 55 tahun) atau generasi milenial yang tinggal di kota besar abai terhadap stres sehingga rentan terserang penyakit kronis.

"Pola hidup sehat ada empat pilar dan keempatnya harus dijalankan secara bersamaan, tidak boleh terputus. Itu adalah olahraga, menjaga asupan makanan, stress management dan istirahat atau tidur. Nah mayoritas generasi milenial di kita itu lupa atau abai akan stress management dan istirahat, akibatnya mereka rentan kena penyakit kronis," kata Lula Kamal, di Bandung, Rabu.

Ditemui usai menjadi pembicara dalam peluncuran produk asuransi Zurich Principle Care, Lula Kamal menuturkan ada tiga jenis penyakit kronis yang mengintai kaum produktif yakni pertama penyakit kardiovaskular, kedua kanker dan ketiga diabetes.

"Berdasarkan sebuah penelitian tahun 2015, dari 55 ribu orang yang meninggal di Indonesia atau sekitar 36 persen dari jumlah tersebut meninggal dunia karena penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung," kata dia.

Menurut dia, salah satu pekerjaan yang digeluti usia produktif, yang rawan terhadap stres ialah pekerja media massa atau wartawan.

Dan berbicara istirahat erat kaitannya dengan tidur dan idealnya setiap hari manusia memerlukan tidur antara lima sampai enam jam.

Dia menuturkan tidur yang bagus itu ialah malam karena di malam hari itu ada irama tubuh. "Ngomongin kuantitas tidur yang baik yang itu di kisaran lima sampai enam jam," kata dia.

Tidur yang berkualitas, kata Lula Kamal, adalah ketika seseorang sudah mencapai fase deep sleep.

"Tidur antara lima sampai enam jam itu sudah kualitas yang baik, yakni kita sudah sampai mimpi. Tapi kalau kita sudah sampai ketemu deep sleep, kita tidak tahu apa-apa itu berarti kita benar-benar sudah istirahat," kata dia.

Sementara untuk menghindari stres, lanjut Lula Kamal, kuncinya terletak di diri sendiri.

"Kalau anda stres terus pergi ke dokter, solusi terakhir dokter akan memberikan obat penenang. Saya termasuk dokter yang anti memberikan obat penenang kepada pasien. Dan stres itu bisa diobati oleh kita, misalkan kita pelihara ikan, kucing, anjing, atau yang mau yoga silakan. Mau ke pengajian juga silakan. Itu semua diyakini bisa menghilangkan stres," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, salah satunya cara generasi milenial agar bisa terhindari dari ancaman penyakit kronis adalah dengan mengikuti asuransi.

"Dan harus diingat bahwa, jika kita terserang penyakit kronis ada yang sampai membuat si penderita menjadi tidak produktif atau tidak bisa lagi bekerja. Jadi saya kira dengan ikut serta asuransi di usia produktif bisa menjadi pilihan tepat bagi generasi milenial untuk terhindari dari penyakit kronis," kata Lula Kamal.

Sementara itu, Chief Training and Recruitment Officer Zurich Topas Life Arnold Lihawa mengatakan saat ini Zurich telah menghandirkan sebuah asuransi yang menjadi solusi perlindungan yang mudah, inovatif dan fokus memberikan nasabah solusi di setiap fase kehidupannya bernama  Zurich Principle Care.

Ia menjelaskan Zurich Principle Care, asuransi penyakit kritis dengan manfaat lengkap, yang menjawab kebutuhan keluarga muda lndonesia saat ini. 

"Melalui inovasi Zurich Principle Care, Zurich ingin membantu kaum dan keluarga muda Indonesia agar Iebih siap dalam menghadapi risiko penyakit kritis. Dengan mengambil alih risiko beban fmansial dari penyakit kritis sejak dini, maka kaum muda dapat fokus untuk berkarya dan mengejar passion-nya," kata Arnold.

Lebih lanjut, Arnold menjelaskan seiring dengan perubahan tuntutan hidup di era modern kebutuhan proteksi pun berkembang dan kesadaran kaum muda Indonesia dalam merencanakan perlindungan untuk keluarga semakin tinggi..

"Zurich Principle Care menawarkan tiga kelebihan utama untuk menjawab kebutuhan kaum muda yaitu inovasi, karena mencakup semua jenis penyakit kritis, jaminan pengembalian premi 100 persen kepada nasabah tiap ulang tahun polis ke-10 jika tidak pernah klaim, dan memberikan kemudahan dengan harga premi terjangkau mulal dari Rp11.000 per harinya," ujar dia.
 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018