Bandung (Antaranews Jabar) - Kopi asal Jawa Barat yakni Kopi Manglayang yang ditanam dari ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut berhasil menembus pasar internasional mulai Maroko, Jepang, hingga Australia.
Kopi Manglayang ini dikenalkan oleh kelompok tani (poktan) setempat dan termasuk dalam jenis kopi arabika yang berasa asam manis dan kental vanila, yang tumbuh di dataran Gunung Manglayang, Jawa Barat.
Ketua Kelompok Tani Kopi Manglayang, Dadan R Wijaya, di Bandung, Senin, mengatakan Kopi Manglayang mulai dikenalkan kepada publik sejak 2014 dan saat ini ada 120 orang yang bergabung dalam kelompok tani kopi ini.
"Kopi Manglayang ini bertujuan menjadi perkebunan kopi yang berbasis kesejahteraan bagi kelompok tani di wilayah Palintang Cilarareun, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung," kata Dadan.
Ia menuturkan dengan proses yang baik Kopi Manglayang ini telah memiliki nilai ekonomis yang baik serta turut menjaga kelestarian alam.
Selain itu, lanjut dia, kopi ini juga bisa menghasilkan sekitar 50 sampai 60 ton tiap panennya yang bertahap setiap lima bulan sekali.
"Untuk cita rasa, Kopi Manglayang ini tidak kalah dengan kopi lainya seperti Kopi Malabar, Kopi Palintang. Alhamdulillah, selain dipasarkan di Bandung, Jakarta, Surabaya, Bali, kopi ini juga sudah sudah dipasarkan ke Korea, Maroko, Australia, Jepang, dan Kuwait," kata dia.
Untuk harga, Kopi Manglayang jenis honey dijual Rp120 ribu/kg sedangkan ketika dijual ke luar negeri harganya lima dolar AS per kilogramnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Kopi Manglayang ini dikenalkan oleh kelompok tani (poktan) setempat dan termasuk dalam jenis kopi arabika yang berasa asam manis dan kental vanila, yang tumbuh di dataran Gunung Manglayang, Jawa Barat.
Ketua Kelompok Tani Kopi Manglayang, Dadan R Wijaya, di Bandung, Senin, mengatakan Kopi Manglayang mulai dikenalkan kepada publik sejak 2014 dan saat ini ada 120 orang yang bergabung dalam kelompok tani kopi ini.
"Kopi Manglayang ini bertujuan menjadi perkebunan kopi yang berbasis kesejahteraan bagi kelompok tani di wilayah Palintang Cilarareun, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung," kata Dadan.
Ia menuturkan dengan proses yang baik Kopi Manglayang ini telah memiliki nilai ekonomis yang baik serta turut menjaga kelestarian alam.
Selain itu, lanjut dia, kopi ini juga bisa menghasilkan sekitar 50 sampai 60 ton tiap panennya yang bertahap setiap lima bulan sekali.
"Untuk cita rasa, Kopi Manglayang ini tidak kalah dengan kopi lainya seperti Kopi Malabar, Kopi Palintang. Alhamdulillah, selain dipasarkan di Bandung, Jakarta, Surabaya, Bali, kopi ini juga sudah sudah dipasarkan ke Korea, Maroko, Australia, Jepang, dan Kuwait," kata dia.
Untuk harga, Kopi Manglayang jenis honey dijual Rp120 ribu/kg sedangkan ketika dijual ke luar negeri harganya lima dolar AS per kilogramnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018