Garut (Antaranews Jabar) - Permintaan pangkas rambut di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menghadapi masa panen atau "laris manis" menjelang lebaran, bahkan sampai menolak melayani masyarakat karena keterbatasan waktu dan tenaga, Kamis malam.

Seorang pengelola Pangkas Rambut Radeva, Dani mengatakan, di Garut, Kamis, menjelang lebaran merupakan musim panen bagi para pemilik usaha jasa pangkas rambut.

"Alhamdulillah banyak yang dicukur, lumayan buat bekal lebaran," kata Dani.

Ia menuturkan, kondisi ramainya orang ingin dipotong rambut itu sudah terjadi sejak sepekan sebelum lebaran.

Jelang lebaran, kata dia, permintaan masyarakat setiap harinya mencapai 60 orang, dibandingkan hari-hari biasa kurang lebih 20 orang.

"Karena banyaknya orang yang mau dicukur saya terpaksa merekrut tukang cukur untuk membantu saya," katanya.

Menurut dia, tenaga tambahan itu sangat membantu untuk melayani pelanggan agar tidak terlalu lama menunggu antre untuk dipotong rambut.

Jika tidak ada bantuan tenaga, kata dia, seringkali pelanggan tidak dapat terlayani karena tangan sudah lelah untuk memotong rambut.

"Kalau saya sendiri tidak akan terlayani, kadang ditolak, karena tangan saya sudah lelah," katanya.

Ia menambahkan, selama banjirnya konsumen waktu pelayanan bertambah dari semula tutup pukul 20.00 WIB saat ini sampai pukul 22.00 WIB.

Selain itu, lanjut dia, tarif pangkas rambut naik dari semula Rp10.000 menjadi Rp13.000 setiap orangnya.

"Pelanggan juga tidak apa-apa (tarif naik) saya juga memberikan pelayanan yang memuaskan," katanya.

Sementara itu, kawasan kota Garut terdapat banyak pelaku usaha pangkas rambut konvensional maupun konsep modern, semuanya tampak ramai oleh orang yang ingin memotong rambutnya.

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018