Cirebon (Antaranews Jabar) - Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Jawa Barat, Abdul Majid Ikram mengimbau kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga terlalu tinggi, lebih baik memperbanyak omset dagangan.

"Seharusnya pedagang itu pada bulan Ramadhan tidak mencari keuntungan selisih harga yang tinggi," kata Majid di Cirebon, Rabu.

Menurut dia, para pedagang pada bulan Ramadhan tidak perlu meningkatkan harga, karena ketika para pedagang terus menaikkan, maka masyarakat akan kesulitan membelinya.

Untuk itu BI mengimbau agar pedagang lebih baik memperbanyak omset mereka atau barang dagangannya diperbanyak, mengingat konsumsi masyarakat selama Ramadhan juga naik.

"Yang dikejar oleh para pedagang seharusnya omset yang diperbanyak dan keuntungan diperkecil," ujarnya.

Dengan begitu masyarakat pasti akan lebih banyak lagi yang membeli. Hal itu juga disampaikan oleh seorang warga Cirebon, Ningrum (26) dimana dia lebih memilih membeli kebutuhan di pasar murah yang digelar BI.

Alasan Ningrum, karena adanya selisih harga seperti beras, telor dan yang lainnya memang ada selisih yang cukup besar, seperti harga telor di pasar murah ini per kilogramnya Rp24 ribu dibandingkan di pasar biasa.

"Kalau di pasar telor per kilogramnya Rp27 ribu, disini lebih murah, jadi saya belanja untuk menekan pengeluaran juga," kata Ningrum.

Selisih yang mencapai Rp3 ribu sampai Rp5 ribu membuat Ningrum dan warga lainnya memilih untuk membeli di pasar murah yang digelar BI Cirebon.

Di pasar murah itu menjual berbagai kebutuhan pokok, di antaranya minyak goreng, beras, gula, telor dan lainnya yang dipatok dengan harga lebih murah dibandingkan harga di pasar.

Ningrum yang merupakan warga Kabupaten Cirebon itu rela meluangkan waktu untuk berbelanja di Kota Cirebon yang jarak tempuhnya juga lumayan jauh dan dia mengetahui adanya pasar murah tersebut dari tetangga dan kerabatnya.

"Alhamdulillah bisa beli juga disini, ini untuk persiapan bulan Ramadhan," ujarnya.
 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Isyati Putri


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018