Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Gyeongsangbuk-Do, Korea Selatan, Kim Kwan-yong mengunjungi Taman Hutan Raya Ir H Djuanda di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Minggu dan mengaku terpakau dengan keindahan Tahura Dago.
"Saya sangat senang dengan semua informasi yang diberikan bapak (Kadis Kehutanan dan Kepala Balai) kepada saya. Sepertinya saya datang ke surga yang ada di bumi," ujar Kim.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperluas hubungan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kedatangan Kim bersama rombongan disambut oleh Kelompok Marching Band SD Negeri Pakar I Cimenyan, Kabupaten Bandung, bersama wisatawan yang sedang berkunjung ke Tahura.
Selain itu, turut menyambut Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Jawa Barat Budi Susatidjo dan Kepala Balai Pengelolaan Tahura Lianda dan dengan hangat Mr. Kim dan istri menyapa anak-anak marching band dan masyarakat sekitar Tahura yang hadir.
Kim sangat terpukau dengan rimbunnya pepohonan di kawasan taman hutan yang secara resmi berdiri pada 23 Agustus 1965 tersebut.
Keindahan dan kesejukan Tahura memberi kesan tersendiri bagi Kim dan dia pun menyebut keberadaannya di Tahura layaknya sedang ada di sebuah taman surga bumi.
Kim sangat mengapresiasi upaya Pemprov Jawa Barat dalam melindungi hutan. "Bapak-bapak terima kasih sudah melindungi hutan di sini yang sangat bagus dan indah ini," katanya.
Selain itu, Gubernur Gyeongsangbuk-Do ini juga mengaku sangat senang bisa bekerjasama dengan provinsi dari negara lain. Khususnya dengan Provinsi Jawa Barat dari Indonesia.
Awal kerja sama Gyeongsangbuk-Do dengan Pemprov Jawa Barat terjalin dalam bidang pengembangan olahraga.
Pemerintah Gyeongsangbuk-Do juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat di berbagai bidang lainnya.
"Sebenarnya mulainya (kerja sama Gyeongsangbuk-Do-Jawa Barat) dalam bidang olahraga. Tapi kami akan lebih lanjut lagi kerja sama dalam bidang budaya, industri, pendidikan dan bidang yang lebih luas lagi," kata Kim.
Delegasi Gyeogsangbuk-Do sempat melihat beberapa jenis flora di taman hutan seluas 528 hektare tersebut.
Kim dan istri bahkan sempat terpukau dengan pohon beringin besar yang tepat berada di sebelah kanan patung Ir H Djuanda. Pohon ini sudah berusia sekitar 53 tahun atau sesusia Tahura Ir H Djuanda karena di Korea sendiri sangat jarang ada pohon dengan ukuran sebesar pohon beringin tersebut.
Selain itu Kim juga rombongan disuguhi makanan dan minuman khas Jawa Barat, seperti bandrek, berbagai jenis kopi khas Jawa Barat, serta rebusan pisang, jagung, ubi, juga kacang. Istri Kim, Kim-Chun-hee bahkan sempat terlena dengan kacang rebus.
"Saya tidak bisa berhenti makan ini. Terlalu enak saya di sini (Tahura Ir H Djuanda) sampai saya tak mau pergi," kata dia.
Usai mengunjungi Tahura, Kim dan rombongan yang berjumlah sekitar 25 orang, melanjutkan kunjungannya ke Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika Kota Bandung.
Di sana Gubernur dan Delegasi Gyeongsangbuk-Do disambut langsung oleh Kepala Museum KAA Meiranti Fauzie.
Ditemani petugas museum, Kim dan rombongan mendapat informasi detail terkait sejarah KAA 1955 lalu. Ketika memasuki ruang utama Gedung Merdeka atau tempat berlangsungnya KAA, Kim menyempatkan diri mengisi buku tamu museum dan menulis kesan-pesan mengunjungi Museum KAA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Saya sangat senang dengan semua informasi yang diberikan bapak (Kadis Kehutanan dan Kepala Balai) kepada saya. Sepertinya saya datang ke surga yang ada di bumi," ujar Kim.
Kunjungan ini dilakukan dalam rangka memperluas hubungan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Kedatangan Kim bersama rombongan disambut oleh Kelompok Marching Band SD Negeri Pakar I Cimenyan, Kabupaten Bandung, bersama wisatawan yang sedang berkunjung ke Tahura.
Selain itu, turut menyambut Kepala Dinas (Kadis) Kehutanan Jawa Barat Budi Susatidjo dan Kepala Balai Pengelolaan Tahura Lianda dan dengan hangat Mr. Kim dan istri menyapa anak-anak marching band dan masyarakat sekitar Tahura yang hadir.
Kim sangat terpukau dengan rimbunnya pepohonan di kawasan taman hutan yang secara resmi berdiri pada 23 Agustus 1965 tersebut.
Keindahan dan kesejukan Tahura memberi kesan tersendiri bagi Kim dan dia pun menyebut keberadaannya di Tahura layaknya sedang ada di sebuah taman surga bumi.
Kim sangat mengapresiasi upaya Pemprov Jawa Barat dalam melindungi hutan. "Bapak-bapak terima kasih sudah melindungi hutan di sini yang sangat bagus dan indah ini," katanya.
Selain itu, Gubernur Gyeongsangbuk-Do ini juga mengaku sangat senang bisa bekerjasama dengan provinsi dari negara lain. Khususnya dengan Provinsi Jawa Barat dari Indonesia.
Awal kerja sama Gyeongsangbuk-Do dengan Pemprov Jawa Barat terjalin dalam bidang pengembangan olahraga.
Pemerintah Gyeongsangbuk-Do juga berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Pemprov Jawa Barat di berbagai bidang lainnya.
"Sebenarnya mulainya (kerja sama Gyeongsangbuk-Do-Jawa Barat) dalam bidang olahraga. Tapi kami akan lebih lanjut lagi kerja sama dalam bidang budaya, industri, pendidikan dan bidang yang lebih luas lagi," kata Kim.
Delegasi Gyeogsangbuk-Do sempat melihat beberapa jenis flora di taman hutan seluas 528 hektare tersebut.
Kim dan istri bahkan sempat terpukau dengan pohon beringin besar yang tepat berada di sebelah kanan patung Ir H Djuanda. Pohon ini sudah berusia sekitar 53 tahun atau sesusia Tahura Ir H Djuanda karena di Korea sendiri sangat jarang ada pohon dengan ukuran sebesar pohon beringin tersebut.
Selain itu Kim juga rombongan disuguhi makanan dan minuman khas Jawa Barat, seperti bandrek, berbagai jenis kopi khas Jawa Barat, serta rebusan pisang, jagung, ubi, juga kacang. Istri Kim, Kim-Chun-hee bahkan sempat terlena dengan kacang rebus.
"Saya tidak bisa berhenti makan ini. Terlalu enak saya di sini (Tahura Ir H Djuanda) sampai saya tak mau pergi," kata dia.
Usai mengunjungi Tahura, Kim dan rombongan yang berjumlah sekitar 25 orang, melanjutkan kunjungannya ke Museum Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Gedung Merdeka, Jalan Asia-Afrika Kota Bandung.
Di sana Gubernur dan Delegasi Gyeongsangbuk-Do disambut langsung oleh Kepala Museum KAA Meiranti Fauzie.
Ditemani petugas museum, Kim dan rombongan mendapat informasi detail terkait sejarah KAA 1955 lalu. Ketika memasuki ruang utama Gedung Merdeka atau tempat berlangsungnya KAA, Kim menyempatkan diri mengisi buku tamu museum dan menulis kesan-pesan mengunjungi Museum KAA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018