Bandung (Antaranews Jabar) - Tropi Parasamya Purnakarya Nugraha yang didapat Pemerintah Provinsi Jabar dari pemerintah pusat diarak di Kota Bandung, Kamis, mulai dari Stasiun Bandung hingga Gedung Sate.

Rombongan Gubernur Jabar Aher tiba di Stasiun Bandung, Kamis pagi, setelah sehari sebelumnya menerima Parasamya Purnakarya Nugraha di Jakarta. Sesampai di stasiun, rombongan disambut mobil kuno yang membawa rombongan bersama Parasamya Purnakarya Nugraha konvoi menuju Gedung Sate. 

Aher berada dalam mobil terdepan bersama istinya Netty Heryawan dan Ketua DPRD Jabar Ineu Purwadewi.

Sesampainya di gerbang Gedung Sate, Aher dan rombongan disambut sisingaan. Aher dan Netty pun naik sisingaan sambil mengarak Parasamya Purnakarya Nugraha.
 
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kedua kiri), istri Netty Prasetiyani Heryawan (ketiga kiri) dan Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi (keempat kiri) menyapa warga saat konvoi di kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha yang merupakan tanda kehormatan bagi Jabar sebagai provinsi dengan kinerja terbaik nasional selama tiga tahun berturut-turut. ANTARA JABAR/M Agung Rajasa/agr/18


Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjadi satu-satunya pemerintah provinsi dengan kinerja tertinggi nasional selama tiga tahun berturut-turut pada tahun 2014, 2015, dan 2016, dan berhak mendapatkan dari Presiden Republik Indonesia, yang ditetapkan Kepres Nomor 24/TK tahun 2018.


Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan  menerima langsung penghargaan yang diserahkan oleh Wakil Presiden  Jusuf Kalla di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, (25/04/2018). 

"Pertama tentu bersyukur kepada Allah SWT, pada saat yang sama saya nyatakan ini prestasi bersama, ini penghargaan untuk semua masyarakat Jawa Barat, untuk semua stakeholder pembangunan," ungkap Aher.

Parasamya Purnakarya Nugraha, merupakan tanda kehormatan tertinggi pelaksanaan pembangunan. Gubernur Aher bersyukur, hadiah tertinggi dari Presiden dalam prestasi pembangunan ini, menjadi kado terindah untuknya, yang akan meninggalkan Gedung Sate.

Aher juga menuturkan bahwa penghargaan yang diraihnya merupakan sebuah tanggung jawab yang telah terselesaikan. Suatu tugas yang dilaksanakan dengan sebaik-baiknya secara amanah.

"Kemudian dinilai keberhasilannya, kemudian ada penghargaan, penghargaan kan di ujung, dan harus memicu prestasi lain, kinerja lain, itu maknanya," kata Aher.

Terkait dirinya yang akan habis masa jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat Periode 2013-2018, Ia menyatakan bahwa kiprahnya ke depan dalam memajukan bangsa pada umumnya, dan Jawa Barat khususnya, akan Ia terus usahakan baik secara formal lewat jalur pemerintahan ataupun secara informal dengan sistem di luar pemerintahan.

"Itu harus kita laksanakan, kita tidak boleh berhenti berkarya, jadi justru kita akan dinilai oleh siapaun karena karya kita, karena manfaat yang dirasakan oleh masyarakat," kata Aher.

"Saya punya teori kesalehan sosial ya, jadi kesalehan sosial, atau ketakwaan sosial itu adalah, saat seseorang hadir ditengah masyarakat, dan masyarakat yang hadir disekitarnya merasakan manfaat kehadiran saya, dimana sekarang saya hadir sebagai Gubenur. Mudah-mudahan prestasi sosial kita menjadi baik juga di mata Allah SWT," tuturnya.
 

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (kiri) didampingi istri Netty Prasetiyani Heryawan (kanan) membawa Piala Parasamya Purnakarya Nugraha saat di arak keliling Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/4). Pemerintah Provinsi Jawa Barat meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha yang merupakan tanda kehormatan bagi Jabar sebagai provinsi dengan kinerja terbaik nasional selama tiga tahun berturut-turut. ANTARA JABAR/M Agung Rajasa/agr/18



Aher menyebutkan bahwa, dihitung dari janji-janji Gubernur saat kampanye, maupun yang termaktub di RPJMD, Pemerintah Pusat menilai keseluruhannya terpenuhi lebih dari 90 persen-nya.

Tentu disamping itu, ada hal-hal baru yang berkembang yang tidak masuk di RPJMD. Seperti misalnya pengembangan Geopark Ciletuh-Pelabuhanratu, yang dengan penuh rasa syukur akhirnya Pemprov Jabar berhasil mengorbitkan Nasional Geopark tersebut menjadi UNESCO Global Geopark (UGG).

"Itu di luar janji Gubernur yang terlaksana, dan sukses," kata Aher.

Pesan untuk Gubernur selanjutnya, ucap Aher, bahwa tidak pernah ada seseorang yang bisa menyelesaikan segalanya, tidak pernah ada satuan waktu yang bisa menyelesaiakn segalanya. Seperti periodesasi jabatan 5 tahun, 10 tahun, tidak mungkin cukup untuk menyelesaikan segalanya. Artinya tidak mungkin berbagai macam persoalan pun diselesaikan sendirian.

"Saya selalu menghormati masa lalu, karena saya melanjutkan yang sudah dibuat pendahulu saya. Kemudian sebagaimana saya menghormati dan melanjutkan pendahulu saya, kami berharap pasangan calon yang terpilih untuk juga melanjutkan apa yang kami capai sekarang," katanya.

Pendidikan, kesehatan, infrastruktur, sebut Aher, tidak ada hentinya untuk terus dilanjutkan pembangunannya. Tak lupa Jawa Barat juga gudang pangan, kawasan pemasok pangan, juga tempat dimana industri manufaktur berada. Sehingga ekonomi cepet naik, ketika ada goncangan cepat turun. 

Pewarta: Isyati Putrinastiti dan Agung Rajasa

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018