Bandung (Antaranews Jabar) - Rectoverso Institute merilis hasil survei pemilihan wali kota (Pilwalkot) Bandung yang menempatkan pasangan Oded M. Danial dan Yana Mulyana memimpin dari segi elektabilitas mengungguli Yossi-Aries dan Nurul-Ruli.

Kandidat petahana Oded-Yana memiliki elektabilitas tertinggi sebesar 45 persen, pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna? berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 31,50 persen dan pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat dengan tingkat elektabilitas sebesar?19 persen.

Survei ini dilakukan dari tanggal 17-25 Maret 2018 dengan jumlah responden 400 orang yang tersebar di 30 kecamatan. Survei ini menggunakan teknik multi stage random sampling dengan margin error 5 persen.

"Dari hasil survei yang kami rilis, pasangan Oded-Yana mengungguli dua pesaingnya," ujar Peneliti Rectoverso Institute Romdin Azhar di Bandung, Senin.

Menurut Romdin, dalam Pilwalkot Bandung 2018 ada beberapa indikator yang dapat menentukan keterpilihan masyarakat yakni pengalaman, visi misi dan cerdas atau memiliki pengetahuan.

Dari tiga indikator tersebut sebanyak 47,5 persen memilih pasangan wali kota dan wakil wali kota berdasarkan pengalaman. 24,75 persen karena visi misi program dan sebanyak 16,5?persen memilih karena cerdas.

"Dibanding lima tahun lalu ini ada pergeseran di mana masyarakat memilih karena berpenampilan menarik. Dulu cukup banyak yang menjadikan alasan memilih kandidat, namun pada saat ini?jauh lebih sedikit. Ini menjadi salah satu indikator masyarakat makin dewasa dalam menentukan pilihan," katanya.

Lanjut dia, beberapa aspek yang dapat mempengaruhi tingkat elektabilitas dan popularitas yakni pemasangan alat peraga kampanye di kawasan tepat sasaran serta kunjungan langsung ke warga.

"Tapi pengaruh yang memberikan pengaruh lebih besar adalah kunjungan kandidat. Itu pengaruhnya lebih besar," kata dia.

Meski begitu, kata dia, perubahan pilihan masyarakat masih akan berubah secara dinamis dengan disebabkan beberapa faktor seperti isu negatif kandidat, pemberi dana, informasi melalui media internet atau medsos serta?kondisi ekonomi.

"Jadi ini tingkat perubahan pilihan masyarakat juga masih tinggi yakni 38,75 persen. Tinggal bagaimana paslon menjaga agar suara tetap stabil," kata dia.


 

Pewarta: Asep Firmansyah

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018