Indramayu (Antaranews Jabar) - PT Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan Indramayu, Jawa Barat, memperingati Hari Peduli Sampah Nasional 2018 dengan berupaya mengelola sampah menjadi barang bernilai ekonomis.
"Kita sudah mulai kelola sampah yang ada di lingkungan kita, seperti sampah rumput dijadikan kompos, selain itu juga sampah kertas yang mulai didaur ulang," kata General Manager Pertamina RU VI, Joko Widi Wijayan di Indramayu, Kamis.
Pendaur-ulangan sampah, kata dia, juga merupakan upaya untuk menjaga lingkungan serta menambah nilai ekonomis terhadap sampah itu.
Tahun 2018 ini, kata Joko, Pertamina RU VI menginisiasi program mendaur ulang sampah kertas perkantoran menjadi produk yang memiliki manfaat.
"Di antaranya adalah map, amplop dan goodie bag yang digunakan kembali di internal Pertamina," tuturnya.
Joko mengemukakan bahwa Gerakan Peduli Sampah ini diawali dengan pemanfaatan hasil potongan rumput yang dijadikan kompos melalui program "From Garbage To Garden" dan sudah berjalan selama tiga tahun.
"Program lainnya adalah `Snack Corner Program` dimana Pertamina RU VI menginisiasi penggunaan piring kertas atau kaca untuk menggantikan snack box pada acara tertentu di wilayah Pertamina RU VI Balongan. Hal tersebut untuk mengurangi timbunan sampah kertas," katanya.
Dia menambahkan selain mengolah sampah domestik, sampah seperti botol, kardus dan bahan lainnya yang memiliki nilai jual turut dikelola melalui kerja sama dengan Kelompok Bank Sampah.
Saat ini Pertamina mempunyai tiga binaan Bank Sampah yang terdapat di tiga Desa yaitu Majakerta, Balongan dan Desa Sukareja.
"Program tersebut bertujuan untuk turut membangun kepedulian masyarakat, agar tetap berkomitmen dalam menjaga lingkungan sekitar, salah satunya memulai `Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat` yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Kita sudah mulai kelola sampah yang ada di lingkungan kita, seperti sampah rumput dijadikan kompos, selain itu juga sampah kertas yang mulai didaur ulang," kata General Manager Pertamina RU VI, Joko Widi Wijayan di Indramayu, Kamis.
Pendaur-ulangan sampah, kata dia, juga merupakan upaya untuk menjaga lingkungan serta menambah nilai ekonomis terhadap sampah itu.
Tahun 2018 ini, kata Joko, Pertamina RU VI menginisiasi program mendaur ulang sampah kertas perkantoran menjadi produk yang memiliki manfaat.
"Di antaranya adalah map, amplop dan goodie bag yang digunakan kembali di internal Pertamina," tuturnya.
Joko mengemukakan bahwa Gerakan Peduli Sampah ini diawali dengan pemanfaatan hasil potongan rumput yang dijadikan kompos melalui program "From Garbage To Garden" dan sudah berjalan selama tiga tahun.
"Program lainnya adalah `Snack Corner Program` dimana Pertamina RU VI menginisiasi penggunaan piring kertas atau kaca untuk menggantikan snack box pada acara tertentu di wilayah Pertamina RU VI Balongan. Hal tersebut untuk mengurangi timbunan sampah kertas," katanya.
Dia menambahkan selain mengolah sampah domestik, sampah seperti botol, kardus dan bahan lainnya yang memiliki nilai jual turut dikelola melalui kerja sama dengan Kelompok Bank Sampah.
Saat ini Pertamina mempunyai tiga binaan Bank Sampah yang terdapat di tiga Desa yaitu Majakerta, Balongan dan Desa Sukareja.
"Program tersebut bertujuan untuk turut membangun kepedulian masyarakat, agar tetap berkomitmen dalam menjaga lingkungan sekitar, salah satunya memulai `Program Bank Sampah Berbasis Masyarakat` yang merupakan program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018