Bandung  (Antaranews Jabar) - Pemuda asal Prancis Gary Bencheghib (23 tahun), yang pernah membuat video tentang Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia, hadir pada pencanangan penanggulangan pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Kamis.

Gary dan kakak kandungnya Sam Bencheghib dikenal sebagai pembuat film yang karyanya tentang Citarum yang tercemar viral di media sosial.

Selain itu, Gary dan Sam Bencheghib juga dikenal sebagai pendiri sebuah organisasi global untuk melawan polusi sampah plastik di seluruh dunia yakni Make a Change World.

Mengenakan kemeja putih, Gary mengaku kaget dengan kondisi Sungai Citarum saat ini yang dinilainya jauh lebih baik jika dibandingkan saat dirinya melakukan ekspedisi dengan kakaknya di sungai tersebut pada tahun lalu.

"Sekitar bulan Agustus tahun 2017, kita membuat sebuah video tentang Sungai Citarum. Kami mengarungi Citarum dengan sebuah perahu yang dibuat dari botol air mineral bekas," kata dia.

Selama mengarungi sungai terpanjang di Jawa Barat tersebut, kata Gary, banyak sekali ditemukan sampah seperti plastik di permukaan sungai dan banyak binatang yang mati.

Namun, kata dia, alangkah kagetnya ketika Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Letkol ARH Desi Ariyanto mengirimkan sebuah foto sungai via layanan WhatsApp kepada dirinya.

"Beberapa waktu lalu Pak Desi telepon saya, dia bilang, `kamu harus lihat ini`. Di sana saya kaget, ternyata kondisi Sungai Citarum yang dulu banyak sekali sampah kini sudah berbeda," kata dia.

Foto Sungai Citarum yang diperlihatkan oleh Kepala Penerangan Kodam III/Siliwangi Letkol ARH Desi Ariyanto berada di Kawasan Bojongsoang, Kabupaten Bandung.

Saat membuat video bersama kakaknya, Sungai Citarum di kawasan tersebut sangat kotor, banyak tumpukan sampah di permukaan sungai namun sekarang kondisinya jauh lebih baik.

Menurut dia, adanya kerja sama lintas sektoral dari mulai pemerintah pusat hingga pemerintah daerah untuk mengatasi masalah Sungai Citarum dinilai efektif.

"Ketika semua berkumpul, semuanya bergerak menuju perubahan ke arah positif saya kira hal itu bisa menyelesaikan masalah yang ada. Indonesia, saya kira pantas menjadi inspirasi dalam hal penanganan sampah di sungai untuk negara lain," kata Gary.

Meskipun bukan orang Indonesia, Gary mengaku sangat mencintai negara Indonesia, baginya Indonesia adalah rumah keduanya.

"Saya sudah tinggal di Bali selama 10 tahun. Dan buat saya Indonesia adalah rumah kedua untuk saya," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018