Bandung (Antaranews Jabar) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menuturkan penanganan Sungai Citarum memerlukan sinergi pemerintah pusat dengan daerah karena sungai sepanjang 269 km yang mengalir di 12 wilayah administrasi itu menjadi sumber penghidupan bagi 28 juta orang

"Sungai Citarum punya peran sangat strategis, selain untuk irigasi pertanian seluas 420 ribu hektar juga menjadi urat nadi 28 juta masyarakat. Kalau tidak sinergis apapun programnya Citarum akan tetap seperti ini," kata Ahmad Heryawan usai mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo di Hulu Sungai Citarum, Kabupaten Bandung, Kamis.

Menurut Aher, pencanangan rehabilitasi ini akan menjadi payung hukum dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara terintegrasi di sepanjang DAS Citarum.

Ia mengatakan Pemprov Jawa Barat  sudah banyak membuat program dan kegiatan untuk menanggulangi pencemaran dan kerusakan Citarum.

Sejumlah program tersebut, kata dia, adalah gerakan Citarum Bergetar dan diteruskan dengan gerakan Citarum Bestari. Kini pemerintah pusat memberikan perhatian penuh dengan melibatkan semua pihak melalui pendekatan struktural, nonstruktural dan kultural.

"Ternyata apa yang kita lakukan mendapat perhatian dari Presiden dengan penanggulangan pencemaran kerusakan DAS Citarum. Tujuannya agar penanganan Citarum dapat diselesaikan oleh semua level pemerintahan maupun seluruh masyarakat dari hulu hingga hilir," ujarnya.

Kamis pagi, Presiden RI Joko Widodo melakukan penanaman pohon di area hulu Sungai Citarum tepatnya di lahan milik PTPN di desa Tarumajaya, Kertasari Kabupaten Bandung, yang menandakan dimulainya rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Citarum.

Turut hadir dan menanam, Menteri LHK Siti Nurbaya, Menteri PU-Pera Basuki Hadi Muldjono, dan Bupati Bandung Dadang Naser.

Presiden Jokowi begitu tiba di lokasi langsung menanam pohon manglid yang memiliki karakter kayu halus, padat dan kuat.

Pangdam III/Siliwangi dan Kapolda Jabar beserta 3 ribu masyarakat desa pun turut ambil bagian dalam penanaman 18 ribu bibit pohon dari total 293 ribu bibit yang sudah tergelar, dengan target 125 juta pohon di hulu sungai Citarum.

Jenis pohon yang ditanam berupa pohon ekologis dan ekonomis, seperti kopi, teh, pohon damar, manglid, puspa, rasamala, saninten dan pohon endemik setempat.

Presiden mengatakan, rehabilitasi sungai Citarum dari hulu, tengah hingga hilir merupakan pekerjaan besar dan panjang yang membutuhkan waktu penyelesaian sekitar tujuh tahun sampai sumber air Sungai Citarum ini dapat dirasakan manfaatnya oleh 28 juta warga Jabar dan DKI Jakarta

"Sudah kita hitung bahwa pekerjaan besar ini dari hulu tengah hilir akan bisa selesai dalam tujuh tahun," ujar Presiden.*

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018