Bandung (Antaranews Jabar) - Komisi IV DPRD Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu), Selasa, dan memprediksi pembangunan tol tersebut akan selesai pada 2020.
"Dari penilaian hasil kunker kami, Jalan Tol Cisumdawu ternyata belum siap. Perkiraan sementara, pembangunan Tol Cisumdawu baru selesai pada 2020 atau 2021," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady ketika dikonfirmasi melalui telepon dari Bandung, Selasa.
Pada kunjungan kerja tersebut juga hadir anggota Komisi IV Phinera Wijaya, Yod Mintaraga, Herlas Yuniar, Lucky Lukmansyah Trenggana, dan Abdul Muiz.
Daddy menuturkan Komisi IV juga ingin memastikan sampai sejauh mana progres pekerjaan pembangunan jalan tol yang akan mengubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan tersebut.
Hal itu terkait dengan tidak terealisasikannya penyelesaian tol Cisumdawu secara paralel dengan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Ini tidak terlalu mengejutkan karena sampai saat ini kami tidak melihat progres yang signifikan. Silakan saja lihat perkembangan pembebasan lahan secara keseluruhan," ujar dia.
Politisi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat dari Dapil Cirebon-Indramayu tersebut mengatakan perkembangan pembebasan lahan tampak Tol Cisumdawu berjalan lambat.
Ia mengatakan banyak faktor terkait hal itu seperti tahap pertama fase satu saja pembebasan lahannya baru 30 persen dan angkanya sontak menjadi 60 persen seandainya lahan di wilayah Jatinangor (area Kampus Universitas Padjadjaran) bisa selesai.
"Pembebasan lahan memang menjadi kewajiban Pemprov Jabar, sedangkan konstruksi atau fisik bagian pusat," kata dia.
Pihak PT Jasa Sarana, menurut dia, dalam penjelasannya di lapangan menerangkan bahwa akan ada pengalihan trase dikarenakan ada pergerakan tanah pada trase semula.
Demi menjaga keselamatan pengguna jalan, dilakukan pengalihan trase mulai dari fase tiga hingga enam.
"Hal itu tentu saja berdampak pula pada penyelesaian total pengerjaan Tol Cisumdawu. Tol yang berada di sisi timur Jawa Barat ini diharapkan mempermudah aksesibilitas Jabar Selatan bagian Timut ke wilayah pantura, khususnya akses menuju BIJB Kertajati," kata dia.
Sebelum menentukan trase baru mana yang akan dipilih, harus dilakukan detail engineering design (DED) lebih dahulu sehingga prosesnya memang masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Artinya, tidak mungkin pembangunan Tol Cisumdawu selesai bersamaan dengan pembangunan BIJB Kertajati," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Dari penilaian hasil kunker kami, Jalan Tol Cisumdawu ternyata belum siap. Perkiraan sementara, pembangunan Tol Cisumdawu baru selesai pada 2020 atau 2021," kata Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat Daddy Rohanady ketika dikonfirmasi melalui telepon dari Bandung, Selasa.
Pada kunjungan kerja tersebut juga hadir anggota Komisi IV Phinera Wijaya, Yod Mintaraga, Herlas Yuniar, Lucky Lukmansyah Trenggana, dan Abdul Muiz.
Daddy menuturkan Komisi IV juga ingin memastikan sampai sejauh mana progres pekerjaan pembangunan jalan tol yang akan mengubungkan Cileunyi-Sumedang-Dawuan tersebut.
Hal itu terkait dengan tidak terealisasikannya penyelesaian tol Cisumdawu secara paralel dengan pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati.
"Ini tidak terlalu mengejutkan karena sampai saat ini kami tidak melihat progres yang signifikan. Silakan saja lihat perkembangan pembebasan lahan secara keseluruhan," ujar dia.
Politisi Partai Gerindra DPRD Jawa Barat dari Dapil Cirebon-Indramayu tersebut mengatakan perkembangan pembebasan lahan tampak Tol Cisumdawu berjalan lambat.
Ia mengatakan banyak faktor terkait hal itu seperti tahap pertama fase satu saja pembebasan lahannya baru 30 persen dan angkanya sontak menjadi 60 persen seandainya lahan di wilayah Jatinangor (area Kampus Universitas Padjadjaran) bisa selesai.
"Pembebasan lahan memang menjadi kewajiban Pemprov Jabar, sedangkan konstruksi atau fisik bagian pusat," kata dia.
Pihak PT Jasa Sarana, menurut dia, dalam penjelasannya di lapangan menerangkan bahwa akan ada pengalihan trase dikarenakan ada pergerakan tanah pada trase semula.
Demi menjaga keselamatan pengguna jalan, dilakukan pengalihan trase mulai dari fase tiga hingga enam.
"Hal itu tentu saja berdampak pula pada penyelesaian total pengerjaan Tol Cisumdawu. Tol yang berada di sisi timur Jawa Barat ini diharapkan mempermudah aksesibilitas Jabar Selatan bagian Timut ke wilayah pantura, khususnya akses menuju BIJB Kertajati," kata dia.
Sebelum menentukan trase baru mana yang akan dipilih, harus dilakukan detail engineering design (DED) lebih dahulu sehingga prosesnya memang masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.
"Artinya, tidak mungkin pembangunan Tol Cisumdawu selesai bersamaan dengan pembangunan BIJB Kertajati," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018