Bandung (Antaranews Jabar) - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) berupaya mendorong para pelaku usaha ekonomi kreatif di Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan membantu kemudahan mendapatkan akses permodalan non-perbankan agar usahanya berkembang dan memiliki daya saing.
"Workshop ini penting dalam peningkatan kesiapan pelaku usaha ekraf (ekonomi kreatif) mengakses permodalan dari investor maupun dari sumber permodalan nonperbankan lainnya," kata Direktur Akses Non-Perbankan Bekraf, Syaifullah saat acara Workshop Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Aula Swiss Van Java, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan, selama ini berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif oleh BPS tahun 2015 bahwa lebih dari 90 persen permodalan bisnis pelaku usaha ekonomi kreatif adalah biaya sendiri.
Adanya kegiatan ini, kata dia, pelaku usaha ekonomi kreatif mendapatkan pengetahuan tentang kesempatan mengakses permodalan usahanya melalui jalur non-perbankan.
"Kami gelar workshop ini bukan hanya untuk menginformasikan bahwa non-perbankan adalah alternatif sumber permodalan yang biasa diakses oleh pelaku ekraf, tetapi juga menyiapkan mereka untuk mengaksesnya," katanya.
Ia berharap pelaku usaha ekonomi kreatif memiliki kesiapan yang memadai untuk menyerap pendanaan sesuai dengan kebutuhan modal usaha mereka.
Selain itu, lanjut dia, Bekraf berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan potensi usahanya masing-masing dari sisi variasi maupun kualitas produk.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Jabar XI, Ferdiansyah, Direktur PBMT Ventura, Harjono Sukarno, Ketua Kompartemen PMVD AMVESINDO, Energi dan Perwakilan dari pemerintah daerah.
Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut diberi pemahaman tentang kecerdasan finansial bagi pelaku usaha dan cara presentasi yang baik kepada sumber permodalan non-perbankan.
Peserta juga dilatih tentang membuat laporan keuangan sebagai upaya meningkatkan kesiapan akses investasi non-perbankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
"Workshop ini penting dalam peningkatan kesiapan pelaku usaha ekraf (ekonomi kreatif) mengakses permodalan dari investor maupun dari sumber permodalan nonperbankan lainnya," kata Direktur Akses Non-Perbankan Bekraf, Syaifullah saat acara Workshop Peningkatan Kapasitas Pelaku Usaha Ekonomi Kreatif di Aula Swiss Van Java, Kabupaten Garut, Senin.
Ia menuturkan, selama ini berdasarkan survei khusus ekonomi kreatif oleh BPS tahun 2015 bahwa lebih dari 90 persen permodalan bisnis pelaku usaha ekonomi kreatif adalah biaya sendiri.
Adanya kegiatan ini, kata dia, pelaku usaha ekonomi kreatif mendapatkan pengetahuan tentang kesempatan mengakses permodalan usahanya melalui jalur non-perbankan.
"Kami gelar workshop ini bukan hanya untuk menginformasikan bahwa non-perbankan adalah alternatif sumber permodalan yang biasa diakses oleh pelaku ekraf, tetapi juga menyiapkan mereka untuk mengaksesnya," katanya.
Ia berharap pelaku usaha ekonomi kreatif memiliki kesiapan yang memadai untuk menyerap pendanaan sesuai dengan kebutuhan modal usaha mereka.
Selain itu, lanjut dia, Bekraf berupaya meningkatkan kapasitas pelaku usaha kreatif untuk meningkatkan potensi usahanya masing-masing dari sisi variasi maupun kualitas produk.
Kegiatan tersebut dihadiri Wakil Ketua Komisi X DPR RI Daerah Pemilihan Jabar XI, Ferdiansyah, Direktur PBMT Ventura, Harjono Sukarno, Ketua Kompartemen PMVD AMVESINDO, Energi dan Perwakilan dari pemerintah daerah.
Peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut diberi pemahaman tentang kecerdasan finansial bagi pelaku usaha dan cara presentasi yang baik kepada sumber permodalan non-perbankan.
Peserta juga dilatih tentang membuat laporan keuangan sebagai upaya meningkatkan kesiapan akses investasi non-perbankan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018