Bandung (Antaranews Jabar) - Pemerintah Kota Bandung secara resmi mencanangkan proyek pembangunan Metro Kapsul Bandung yang digadang-gadang akan mengatasi permasalahan transportasi massal yang terjadi di Kota Kembang tersebut.
Pencanangan dilakukan di Jalan Dalem Kaum Bandung dengan menampilkan purwarupa di halaman Masjid Agung Jawa Barat.
"Hari bersejarah bagi Kota Bandung, ada mimpi besar yang akan dimulai. Mimpi yang Alhamdulillah bisa dimulai hari ini," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meresmikan pencanangan Metro Kapsul, Senin.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pembangunan moda transportasi modern ini tidak sedikitpun menggunakan biaya APBN maupun APBD, namun seluruhnya murni dari investasi PT PP dan pinjaman bank.
"Dari investasi PT PP 100 persen, kerja samanya dikelola oleh swasta gak pakai APBN dan APBD," kata dia.
Menurut dia, dengan dilakukannya pencanangan ini, maka proses urusan pembangunan akan segera dimulai, seperti pendirian tiang-tiang pancang yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Untuk groundbreaking stasiun-stasiun itu masih butuh IMB. IMB-nya sedang finalisasi juga gak ada masalah. Tapi yang namanya tiang-tiang kan bisa dimulai," katanya.
Salah satu yang paling membanggakan, kata Emil, hampir 98 persen kontruksi Metro Kapsul merupakan buatan dalam negeri, sementara sisanya seperti teknologi digital pada mesin masih mengimport dari Slovenia.
Di lokasi yang sama, Direktur PT PP Lukman Hidayat mengatakab, rencana pembangunan Metro Kapsul baru terintegrasi sepanjang 8,3 kilometer atau masuk dalam koridor tiga.
Koridor tiga ini berawal dari Stasiun Hall Jalan Oto Iskandar Dinata, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buah Batu, Palasari, Jendral Ahmad Yani, dan kembali ke titik awal pemberangkatan.
"Koridor tiga ini memiliki 11 terminal pemberhentian. Kami pun melibatkan kerja sama dengan PD Pasar karena beberapa terminal ada di wilayah PD Pasar," katanya.
Dalam pembangunannya nanti akan menerapkan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang menelan nilai investasi sebesar Rp 1,38 triliun melalui skema Build Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun.
Menurut dia, kereta tersebut mampu mencapai kecepatan hingga 60 kilometer/jam dengan kapasitas 50 orang yang dapat beroperasi tanpa masinis.
"Dengan tiket yang hanya Rp 7.500, kami berharap Metro Kapsul memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Bandung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018
Pencanangan dilakukan di Jalan Dalem Kaum Bandung dengan menampilkan purwarupa di halaman Masjid Agung Jawa Barat.
"Hari bersejarah bagi Kota Bandung, ada mimpi besar yang akan dimulai. Mimpi yang Alhamdulillah bisa dimulai hari ini," ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat meresmikan pencanangan Metro Kapsul, Senin.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pembangunan moda transportasi modern ini tidak sedikitpun menggunakan biaya APBN maupun APBD, namun seluruhnya murni dari investasi PT PP dan pinjaman bank.
"Dari investasi PT PP 100 persen, kerja samanya dikelola oleh swasta gak pakai APBN dan APBD," kata dia.
Menurut dia, dengan dilakukannya pencanangan ini, maka proses urusan pembangunan akan segera dimulai, seperti pendirian tiang-tiang pancang yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Untuk groundbreaking stasiun-stasiun itu masih butuh IMB. IMB-nya sedang finalisasi juga gak ada masalah. Tapi yang namanya tiang-tiang kan bisa dimulai," katanya.
Salah satu yang paling membanggakan, kata Emil, hampir 98 persen kontruksi Metro Kapsul merupakan buatan dalam negeri, sementara sisanya seperti teknologi digital pada mesin masih mengimport dari Slovenia.
Di lokasi yang sama, Direktur PT PP Lukman Hidayat mengatakab, rencana pembangunan Metro Kapsul baru terintegrasi sepanjang 8,3 kilometer atau masuk dalam koridor tiga.
Koridor tiga ini berawal dari Stasiun Hall Jalan Oto Iskandar Dinata, Dalem Kaum, Dewi Sartika, Pungkur, Buah Batu, Palasari, Jendral Ahmad Yani, dan kembali ke titik awal pemberangkatan.
"Koridor tiga ini memiliki 11 terminal pemberhentian. Kami pun melibatkan kerja sama dengan PD Pasar karena beberapa terminal ada di wilayah PD Pasar," katanya.
Dalam pembangunannya nanti akan menerapkan proyek Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) yang menelan nilai investasi sebesar Rp 1,38 triliun melalui skema Build Operate Transfer (BOT) dengan masa konsesi 30 tahun.
Menurut dia, kereta tersebut mampu mencapai kecepatan hingga 60 kilometer/jam dengan kapasitas 50 orang yang dapat beroperasi tanpa masinis.
"Dengan tiket yang hanya Rp 7.500, kami berharap Metro Kapsul memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat Kota Bandung," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2018