Antaranews Jabar - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan ibu adalah center of life atau pusatnya kehidupan dan peran seorang ibu sangat besar dan tidak dapat digantikan oleh kaum laki-laki salah satunya di dalam kehidupan rumah tangga.

"Tentu kita bisa merasakan ketangguhan ciptaan Tuhan yang bernama perempuan ini, oleh karena itu saya sepakat kalau perempuan kita sebut sebagai central of life ya, pusat kehidupan," kata Aher usai memimpin upacara peringatan Hari Ibu ke-89, di Halaman Gedung Sate Bandung, Jumat.

Aher tidak dapat membayangkan jika dalam sebuah rumah tangga tidak ada peran seorang ibu.

"Coba kita rasakan di sebuah rumah tangga kalau sang ayah sakit sendirian yang sakit kan, beda kalau ibu yang sakit semua urusan rumah tangga kacau karena ayah tidak bisa menggantikan peran ibu," kata dia.

Oleh karena itu dalam momentum Hari Ibu ini Aher ingin menghadirkan penghormatan bagi kaum perempuan yang menjadi sumber kebaikan dan guru pertama generasi.

"Saya katakan di dunia ini tidak ada yang bisa menghormati kaum perempuan kecuali laki-laki sejati," kata Aher.

Menilik sejarah peranan perempuan di Indonesia, telah dirasakan tepatnya tahun 1928 atau 89 tahun lalu saat diselenggaraknnya kongres Perserikatan Perempuan Indonesia.

Pada kongres yang merupakan cikal bakal peringatan Hari Ibu tersebut dapat dijadikan momentum untuk memperkokoh komitmen dalam memajukan perempuan Indonesia yang salah satunya melalui program pemberdayaan perempuan.

Sehingga ke depan tidak ada lagi anggapan bahwa perempuan adalah kaum yang lemah dan hanya dapat bergantung pada laki-laki.

"Perempuan harus mandiri dan berdaya agar negara ini terus maju sebagaimana tema nasional yang diangkat pada peringatan Hari Ibu ke-89 yaitu perempuan berdaya Indonesia jaya," ujarnya.

Tema tersebut menurut Aher tak berlebihan karena dari seorang ibu lahirlah generasi penerus bangsa, sehingga sosok perempuan harus betul-betul dihormati, dimuliakan dan terpenuhi semua hak-haknya.

Di Jabar sendiri upaya dalam meningkatkan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan terus menjadi perhatian pemerintah.

Indeks pemberdayaan gender tahun 2016 tercatat sebesar 69,02 poin dan indeks pembangunan gender 89,11 poin.

Disaat yang sama data terakhir tahun 2016 menyebut dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan perlindungan perempuan dan anak, peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat dan sejahtera mencapai 211 desa dan keluarahan.

Lalu pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pemberdayaan perempuan kepala keluarga mencapai 501 desa dan kelurahan.

"Berbagai pencapain ini tentunya harus dapat dijadikan motivasi untuk turut mendukung berbagai program pemberdayaan perempuan baik yang diselenggarakan pemerintah pusat atau daerah sehingga kedepan pencapaian yang didapat semakin meningkat dan menyentuh seluruh pelosok Jabar," ujar dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Sapto HP


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2017